Showing posts with label Makara Kuning. Show all posts
Showing posts with label Makara Kuning. Show all posts

Oct 13, 2013

Tahun ke 20 di Dunia

Hari ini, 13 hari setelah tanggal dan bulan kelahiran di dunia ini. Gue merasa semakin bertambah usia di dunia, semakin sulit juga untuk mengingkari karunia-Nya. Alhamdulillah, sejauh ini, gue telah berusaha se-optimal  mungkin berbagi dan memberi apa yang gue bisa lakukan untuk orang sekitar. Gue mengakui, memang masih jauh dari mendekati kesempurnaan. Akan tetapi, gue selalu berusaha kok untuk mendekati kesempurnaan itu. Biarlah Allah SWT yang membalas dan menunjukan kapan waktu terbaik merasakan hasilnya. Jadi, tugas gue sekarang adalah berdoa, berniat, dan berusaha.
......
Bahagia, ada mereka, orang-orang yang membuat gue lebih mudah memaknai dan merasakan hidup yang berbahagia. Gue merasa berbahagia karena gue menginginkan segala apa yang telah didapatkan. Dan, gue merasa sukses karena mendapatkan segala apa yang diinginkan atas izin-Nya. Merasakan mendapatkan energi positif?
......
Sekarang, telah berada dalam area lingkungan hidup yang sudah semakin melebar. Ucapan semoga semakin bertambahnya umur semakin berkah juga semakin bertambah kuantitasnya.

Nah, ada beberapa ucapan yang membuat gue tersipu dan terdiam.

Keluarga. Bukanlah tipe keluarga yang suka merayakan ulang tahun dengan berpesta-foya. Biasanya cukup dengan salam dan diucapkan doa-doa yang semakin membuat tergerak untuk memaknai hidup dengan indah. Kali ini, tahun ketiga diucapkan melalui telepon genggam karena terpisah jarak. Ya Allah, Senantiasa lindungi keluargaku.

Sahabat sekolah. Kami berbeda, tapi kami menyatu. Kami menyatu, tapi kami berbeda. Walau dipisahkan oleh jarak, momen-momen penting satu sama lain seperti ini tidak akan terlupakan. Lucunya salah satu dari sahabat gue ini, ulang tahunnya satu hari setelah gue ulang tahun. Lucunya lagi sikap kami kurang lebih sama, jutek, cuek, ambisius, gengsi-an, suka kegiatan sosial, suka menari, dan sebagainya. Oh ya, terkadang ketika gue punya pacar, hampir barengan dengan waktu dia punya pacar juga. Terus, kalo gue putusan, biasanya waktunya ngga jauh dari dia putusan juga. hahahah bercanda. Itu hanya sekedar asosiasi ngga nyambung. Kalo hari ini gue ulang tahun, pasti malamnya gue akan nahan tidur untuk berbagi tawa dan ucapannya dengannya. Dan, Alhamdulillah, kami masih diberikan kesempatan untuk berbagi kebermanfaatan di dunia.

Sahabat organisiasi. walaupun ambisius, gue tidak terlalu gila mengikuti organisasi yang terlalu banyak kok. Nah, kadep salah satu organisasi gue, beserta staff memberikan hadiah yang membuat gue terharu. Malam itu pas banget depan gerbang komplek perumahan, kita berpapasan, gue pulang ke kosan, mereka pulang kerumah hahahha Mereka ngga ngomong apa-apa lho, cuma senyum terus ngacir kabur. Jujur, gue sangat terharu. Saat itu udah mau tengah malem sih, karena gue pulang terlalu malam sehingga mereka hanya meletakan ucapan doa, hadiah, dan kue di depan pintu saja. Setau gue, minggu itu jadwal kuliah dan tugas mereka pada padet, gue paham itu. buktinya kumpul saja membahas program kerja susah sekali, selalu by whatsapp or bbm. Gue terharu mereka tetep menyempatkan malem-malem menunggu, maaf yaa gue kemaleman pulangnya.

Sahabat Ninja. Ini nih mereka orang-orang belakang layar dibalik kegemaran gue dengan bisnis. Misi kita sama to be entrepreneur tapi pada bidang masing-masing. Hari itu banyak yang nyeletuk muka gue kusut dan kayak banyak pikiran, termasuk salah satu dari mereka bertanya "Sakit yaa? Kok agak beda". hahaha hanya bawaan karena gue lagi sulit bagi waktu untuk beraktivitas aja kok. Salah satu dari mereka ada yang bawa pacarnya lho, dan pacarnya gue panggil "Tante" hihihii Mereka ngasih surprisenya pinter banget, gue bener-bener ngga sadar kalo sedang mau dikasih sesuatu. Orang tiba-tiba dateng dan nyampiri gue dikantin dan teriaakkk "SELAMAT ULANG TAHUUUUNNN!!!" Itu mendekati adzan maghrib lhooo.. EHmm, Makasih yah atas waktu dan rasanya.

Sahabat koplak. Ini para calon sarjana psikologi semua (antara akhir tahun 2014 atau pertengahan tahun 2015, Aamiin). Mereka ngakunya merasa bersalah banget karena memberikan sesuatu ini telat ke gue. Kocaknya mereka sudah menyiapkan misi ini jauh dari sebelum hari ulang tahun, dan beberapa hari setelah hari ulang tahun gue, membuat grup whatsapp dengan nama "NebusDosaKeMayang" KOPLAK NGGAK? Hahaha mereka sudah berulang kali mencoba memberikan kejutan ke gue, tapi waktu selalu belum berpihak. Ada karena gue yang sibuk sampe tengah malem lah, ada yang mereka sibuk lah, ada yang karena tugas deadline mendadak lah, ada yang karena ada-ada lah haha

Jadi, all to well malem itu gue bengong karena sewaktu buka pintu ada pancaran api di pintu kamar. SHOCK? IYA DONG! Kali aja kebakaran, duh jangan sampeee! Back to the topic. Eh, saat noleh tiba-tiba diteriakin "SELAMAT ULANG TAHUN!!" Ohalah makasih yaa koplak. Mereka langsung masuk kamar, curcol rasa bersalah mereka, sembari menceritakan hal-hal koplak dibalik persiapan malam itu. Gue bengong lagi, soalnya beberapa menit sebelum itu baru saja mau istirahat malam, pikiran sudah rada ngga fokus. Akhirnya karena udah tengah malem juga, sekalian deh malam itu dihabiskan dengan sharing apa pun. Dan selalu, ada saja di bagian sharing yang memicu adu persepsi. Gue sih ketawa aja akan hal itu, wong kita berasal dari berbagai daerah dan budaya yang berbeda.

Alhamdulillah, hingga detik ini masih Engkau berikan kesempatan untuk berbagi senyum dengan sesama. Setiap senyuman yang terpancar ini sesungguhnya karunia-Mu. Senyuman yang membawa keikhlasan untuk berbagi dan merasakan makna hidup yang berbahagia :D Tidak akan ada hal yang tidak bermakna  melainkan tercipta dengan maksud dan tujuan tertentu.

Hindari mengatakan "Saya menyerah" atau "Hal ini sia-sia" atau "Tidak ada gunanya!!". Sesungguhnya, kamu cuma butuh waktu dan proses untuk membuka pikiran dan memahami bahwa "Ini seperti ini hanya karena saya belum memahami maksud dan tujuannya saja"



Aug 21, 2013

Terurai Cerita Dibalik Kuliah Kerja Nyata Tematik Universitas Indonesia 2013

Satu bulan lebih saya hidup dan beraktivitas setiap harinya bersama orang-orang yang membawa satu visi, yaitu berharap apa yang dilakukan memberikan perubahan positif di masa depan. Bisa dikatakan bahwa kehidupan K2NT lebih banyak mengasah ketajaman perasaan dan pola pikir ini. Sesungguhnya terlalu banyak makna proses hidup yang dijalankan tiap harinya sehingga tak jarang sulit dilukiskan sepenuhnya melalui kata-kata.
Ya, bukanlah pemandangan yang jarang saya melihat ekspresi teman-teman atau pun masyarakat yang menggambarkan perasaan yang tengah dirasakan. Tak jarang saya menyaksikan lalu-lalang berbagai macam emosi ini begitu saja, baik yang menyisakan suka maupun duka.
            Akan tetapi, dibalik itu semua setiap harinya selalu ada satu hal yang dapat saya tarik garik lurusnya. Senyuman menghangatkan tanda kesan yang penuh arti. Semangat anak-anak dari awal mengenal kami hingga dalam proses bermain-belajar membuat kami makin teguh untuk meluruskan apa yang masih terkesan bengkok. Disini saya semakin memahami arti mendidik. Sungguh, anak-anak kecil ini mampu menjadi gambaran bagaimana kedepannya hidup ini akan berjalan. Sungguh, semangat baja untuk belajar dan berjalan di garis kejujuran kami tanamkan disini. Melalui senam pemanasan, permainan tradisional dan lirik-lirik lagu yang menyenangkan kami berbagi mengenai maksud menjaga lingkungan sekitar. Betapa keharuan semakin hari kian terpupuk melihat pola pikir dan tingkah laku anak-anak yang menanjak pada tangga positif. Tak bisa dipungkiri, suka duka akan selalu beriringan terjadi. Akan tetapi, bagi saya yang paling penting fokus memaksimalkan hal positif untuk menambah volume positif lainnya sehingga mampu menutupi atau bahkan mengurang hal negatif.
            Keberadaan anak tak akan jauh dari keberadaan sang ibu. Ibu-ibu disini membuat saya seringkali merasa bahwa “hanya memberi tak harap kembali bagai sang surya menyinari dunia” tak hanya berlaku  bagi mereka melainkan bagi saya. Mungkin mereka melihat saya dan teman-teman seperti percikan cahaya yang menyinari harapan-harapan anaknya untuk belajar dan berilmu. Ibu-ibu di Tugu Utara menggandeng erat kami untuk memberikan perubahan di kampungnya sendiri. Keharuan makin dirasakan ketika menyaksikan ibu-ibu disini sudah mulai minimalisasi pura-pura tidak tahu kelakuan membuang sampah sembarangan. Senyum tawa mereka tak kalah bahagianya dengan anak-anak dan KAMI. Masa-masa senyum tawa ini rasanya jauh berlipat ganda dibanding dengan jumlah duka. Sungguh mereka adalah bagian dari orang-orang yang memiliki senyum ini.

            Bersama kesulitan selalu ada kemudahan. Bersama berbagai duka selalu ada suka. Dan kali ini saya diajarkan untuk merasakan suka yang terpaut jauh mengharukan di Tugu Utara 06/04.

Jul 8, 2013

Lihatlah Lebih Dekat (K2N tematik Universitas Indonesia)

#K2NTematikUI2013
Kuliah Kerja Nyata Tematik Universitas Indonesia 2013

Area Hulu Ciliwung
Kampung Sukatani, RT 06 RW 04, Desa Tugu Utara, Bogor
Tujuan                         : Pengorganisasian masyarakat melalui pengelolaan lingkungan.
Sub-topik yang diambil : Klasifikasi, pemanfaatan, dan pengelolaan sampah.
Program                       : Edukasi anak-anak, edukasi warga, dan advokasi pengadaan TPS.

Gue berkesempatan tinggal di tengah-tengah perbukitan yang di apit tiga gunung; Gunung Gede, Gunung Pangrango, dan Gunung Salak yang disekitar Puncak Bogor. Diiringi udara yang segar dan pemandangan yang hijau asri. Cukup tergambar jelas kah keindahan perbukitan dan pegunungan ini terlihat dari tempat tinggal gue? Apalagi ketika keluar dari rumah, posisi rumah persis deket tepi jurang yang mampu memperlihatkan tata letak dan kontur Kota Bogor bagian Kecamatan Cisarua. Kalo lagi duduk di Gazebo malam hari, Wuih Subhanallah cantiknya kerlap-kerlip kota dan bintang dilangit. Eye catching banget ngelihatnya (baju kaleeeee)

Berbagi. Ya! Kehadiran gue disini untuk berbagi kebermanfaatan.
Seperti janji Allah. Ketika kita memberi maka kita tidak akan merasakan kekurangan, malahan akan menerima dan merasakan hal yang lebih. Dan gue sangat merasakan kekuatan itu disini.

........
Ceritanya, hari ini gue kembali tersentuh dengan tingkah laku anak-anak. Untuk kesekian kalinya.

Ketika gue dan teman-teman untuk kedua kalinya mencoba menjelajahi area tempat tinggal, kami mencoba menjelajahi sampe puncak bukit tempat tinggal warga kami. Sungguh, puncak bukit jalanannya cukup curam dan berbatu, serta berkelok-kelok. Kanan-kiri pepohonan atau kebun tanpa ada tiang lampu atau listrik lho. Dan, kalo pukul 17.30 WIB wuih jangan jalan sendirian deh. Gelap, entar kepeleset dan rawan. Dinginnya bro sist, enggak nahan buat pemula tinggal seperti gue dan teman-teman.

Nah, posisinya lagi berjalan di area perbukitan yang bener-bener cukup terjal. Tiba-tiba dari nun kejauhan anak-anak yang tadinya sempat berpapasan dengan kami di kaki bukit, berteriak dan menyapa

"Kak Mayang, hati-hati yaa!"

Gue menoleh dan terkaget. Oh Tuhan, hati gue bener-bener tersentuh. Anak-anak mengingat nama gue dan menyapa sekaligus mengingatkan gue melalui kalimat-kalimat pendek tapi penuh makna. Padahal baru satu kali gue bertemu dan mengenalkan diri ke mereka. Sungguh cepatnya informasi disebarkan melalui anak-anak.

"Cuma Kak Mayang aja nih?" (Timpal salah satu teman gue)

Disahut dengan,

"Kakak! Kakak! Kalo jatuh nanti BANGUN lagi yaaa!!!" (menambahkan sembari melambaikan tangan dari atas bukit yang berbeda dari kami)

Hati terharu. Wajah merona. Bibir terdiam.

Oh, Guys! Kalimat nya sederhana tapi bermakna luar biasa. Tersipu malu. Gue yang sedang berada dalam kondisi keletihan mendaki perbukitan untuk menuju tempat edukasi warga, malah diberi support dari mereka. Sempet ngos-ngosan dan ngedumel dalam hati karena tidak kunjung sampai, akan tetapi semua rasa itu tiba-tiba hilang. Senyum mereka, tawa mereka, ekspresi mereka, kata-kata mereka, menjadi suplemen sekaligus energi positif untuk semakin semangat memberi kebermanfaatan buat mereka dan desa ini.

.........

Sungguh, makin membuka mata bahwa keluh kesah dalam hati dan keletihan hanya menjadi butiran debu dari sekian banyak energi untuk berbagi kepada mereka.

Lihatlah lebih dekat. Di atas langit masih ada langit. Semoga kamu berdiri di langit yang tepat dengan cara yang tepat.

Dec 27, 2012

Pengaruh Konformitas dalam Tawuran Pelajar

Ini adalah essai argumentatif untuk memenuhi nilai tugas mata kuliah Psikologi Sosial. Tema yang diangkat adalah mengenai perilaku konformitas siswa remaja.

Masa remaja adalah masa adolescene dimana seorang individu lebih dekat dengan teman-teman sekolahnya dibanding keluarga. Aktivitas remaja biasanya akan mendapatkan pengaruh sosial lebih banyak oleh teman-teman sekolah dibanding keluarga dan masyarakat. Siswa remaja lebih banyak melakukan suatu tingkah laku hanya karena ingin mengikuti atau menyamakan tingkah laku dengan teman-temannya (konformitas). Hal ini bisa menjadi kunci utama bahwa pengaruh sosial dari lingkungan luar keluarga merupakan faktor utama pembentuk tingkah laku siswa remaja. Salah satu bentuk tingkah laku siswa remaja yang kerap kali dipengaruhi oleh pengaruh sosial konformitas adalah tawuran antar pelajar.
Gerard, Wilhelmy, & Connoley (2006) berpendapat bahwa jumlah mayoritas dalam kelompok akan meningkatkan konformitas yang terjadi. Hal ini sejalan dengan pendapat Brown, Clasen, & Eicher (1986) bahwa remaja lebih banyak menerima tekanan yang mendesak untuk melakukan konformitas daripada memilih melakukan kesalahan karena perilaku pribadi. Pendapat kedua ahli ini berbeda dengan hasil penelitian yang dilakukan Rambe (1997, dalam Sarwono & Meinarno, 2009). Hasil penelitian Rambe (1997, dalam Sarwono & Meinarno, 2009) menunjukan bahwa tidak ada hubungan yang signifikan antara bentuk konformitas dengan tingkat harga diri yang dimiliki individu. Konformitas yang dimaksud merupakan  penyesuaian menerima tekanan atau dorongan dari anggota kelompok sesuai dengan tingkat harga diri, rendah atau tinggi. Selain itu,  Baron, Branscombe, & Byrne (2008, dalam Sarwono & Meinarno, 2009) berpendapat bahwa konformitas tidak menyebabkan suatu perilaku karena adanya keinginan individu untuk mempertahankan kontrol terhadap hidupnya.
Menurut saya, pengaruh konformitas yang tinggi dapat menyebabkan semakin tingginya keikutsertaan untuk melakukan hal yang sama dengan kelompok. Hal ini dikarenakan pengaruh kohesivitas kelompok, besar kelompok, dan norma sosial yang ada. Walaupun Baron, Branscombe, & Byrne mengatakan bahwa konformitas tidak terjadi karena keinginan individu untuk mempertahankan kontrol terhadap hidupnya, akan tetapi mereka tidak menyangkal bahwa semakin besar kelompok maka akan semakin banyak orang yang berperilaku dengan cara-cara tertentu sehingga semakin banyak yang mau mengikutinya. Hal ini menunjukan bahwa pengaruh sosial konformitas turut berperan dalam suatu perilaku individu. Balitbang Depdiknas (1996, Siregar, 2003) mengatakan bahwa interaksi dan komunkasi dengan teman yang cukup erat akan banyak menghasilkan persamaan yang mempengaruhi pembentukan perilaku remaja. Dalam hal ini perilaku remaja turut dapat dipengaruhi oleh tingkat konformitas yang tinggi.
Tawuran pelajar adalah modus baru kejahatan di kota-kota besar. Mereka bergerombol atau berkumpul di tempat-tempat keramaian (halte, mall-mall, jalan-jalan protocol) siap mencari lawannya, tetapi tak jarang sasaran mereka justru pelajar sekolah yang tidak pernah ada masalah dengan sekolahan mereka. Dengan berpura-pura menanyakan nama seseorang yang mereka cari, dengan beraninya merampas atau meminta uang dengan paksa kepada pelajar yang mereka temui. Dengan berbekal senjata tajam, gier, rantai, alat pemukul mereka siap mencari sasaraan dan melakukan tindak kekerasan. Para pelajar ini menurunkan kebiasan buruknya kepada adik-adik kelasnya, sementara mereka sudah naik satu jenjang menjadi senior. Dengan berbekal pengalaman tawuran ini, jadilah senior kelas yang memiliki bibit-bibit kekerasan. Salah satu tawuran pelajar yang terjadi akhir-akhir ini yaitu perkelahian antara SMA 6 dan SMA 78 Jakarta (Koran Kompas).
Soekadji (1992, dalam Sarwono & Meinarno, 2009) mengujarkan hasil penelitian bahwa perkelahian pelajar merupakan tawuran pelajar yang terjadi karena para pelajar mewarisi budaya atau tradisi yang diwariskan oleh kakak-kakak kelas mereka. Rambe (1997, Sarlito & Meinarno, 2009) mengatakan bahwa perkelahian pelajar menjadi salah satu bentuk implementasi solidaritas tinggi diantara teman sekolah. Solidaritas tinggi tersebut membuat siswa merasa memiliki keharusan untuk melakukan konformitas dengan cara melakukan hal yang sama seperti yang dilakukan temannya. Konformitas adalah suatu bentuk pengaruh sosial dimana individu mengubah sikap dan tingkah lakunya agar sesuai dengan normal sosial yang ada (Baron, Byrne, dan Branscombe, 2008). Dalam hal ini, konformitas yang dilakukan siswa adalah tawuran.
Pada umumnya alasan melakukan konformitas karena orang tidak selalu membuat keputusan yang terpisah, melainkan mereka melihat ke orang lain untuk membimbing pikiran dan tindakan (Hornsey, Majkut, Terry, & McKimmie, 2003). Hal ini bisa saja dipengaruhi oleh tekanan yang datang dari sesama teman sekolah. Ketika teman mengalami suatu permasalahan, siswa akan menginginkan dia dianggap sebagai teman yang baik dan setia (pencitraan). Namun di satu sisi, dia tidak ingin melakukan tawuran pelajar karena mengetahui dampak yang bisa muncul akibat terlibat dalam tawuran pelajar. Pada kondisi yang autokinectic phenomenon ini, norma sosial berkembang dalam kondisi yang ambigu (Sarwono & Meinarno, 2009). Siswa mencoba memenuhi kebutuhannya untuk melakukan suatu hal yang bisa dikatakan benar oleh lingkungan sosialnya. Namun, karena sedang berada dalam kondisi yang ambigu, dia mencoba mencari kebenaran dengan memutuskan pilihan untuk mengikuti apa yang diharapkan kelompok teman sekolahnya. Dalam hal ini, yang dilakukan oleh teman-temannya adalah tawuran.
            Ada bukti yang berkembang bahwa ketika orang merasa suatu keharusan moral untuk berperilaku dengan cara tertentu, ada hubungan kuat antara sikap dan perilaku mereka (Manstead, 2000, dalam Hornsey, Majkut, Terry, & McKimmie, 2003). Bukti ini bisa menjelaskan bagaimana disonasi kognitif yang terjadi pada siswa ketika harus memilih mengikuti atau tidak tawuran pelajar yang dilakukan oleh teman-teman sekolahnya. Walaupun siswa berusaha untuk tidak ikut terlibat dalam perilaku tawuran, akan tetapi adanya dorongan dan tekanan dapat menyebabkan siswa melakukan tawuran bersama teman-temannya.
            Dalam percobaan Hornsey, Majkut, Terry, & McKimmie (2003), ditemukan bahwa partisipan yang memiliki dasar moral yang lemah untuk sikap, maka mereka sesuai dengan norma kelompok pada perilaku pribadi. Sebaliknya, mereka yang memiliki dasar moral yang kuat bagi sikap, mereka menunjukkan ketidaksesuaian pada perilaku pribadi dan kontra-sesuai pada perilaku masyarakat. Insiden ketidaksesuaian dan kontra-sesuai dibahas dengan mengacu pada teori dan penelitian tentang pengaruh normatif. Hal ini menunjukan bahwa siswa yang memiliki dasar moral sikap yang lemah, maka akan lebih mudah terpengaruh pada perilaku sosial yang dilakukan teman-temannya. Alhasil, dia akan lebih mengikuti apa saja yang dilakukan temannya. Namun, apabila dia memiliki dasar moral sikap yang kuat, maka dia akan menyeleksi terlebih dahulu tingkah laku apa yang sesuai untuk dilakukan.
Tawuran pelajar ini tidak sesuai normal sosial yang ada. Tawuran pelajar merupakan tingkah laku yang tidak sesuai karena mengganggu kenyamanan, ketentraman, dan kedamaian. Selain itu, tawuran pelajar juga menjadi aktivitas yang menggangu proses belajar para siswa di sekolah. Dapat dikatakan bahwa tawuran pelajar merugikan pihak pelajar sendiri dan masyarakat yang ada. Padahal yang dimaksud sesuai dengan norma sosial adalah kesesuaian antara tingkah laku dan aturan-aturan yang ada dalam lingkungan sosial (Sarwono & Meinarno, 2009). Hal ini tentu tidak sesuai dengan norma sosial, terutama injunctive norms dan descriptive norms.
Bentuk ketidaksesuaian tawuran pelajar dengan injunctive norms adalah tidak menjaga kenyamanan, keamanan dan kedamaian di lingkungan masyarakat. Hal ini tertulis secara eksplisit dalam peraturan-peraturan yang ada dalam masyarakat (Sarwono & Meinarno, 2009). Mengganggu kenyamanan, keamanan, dan kedamaian dapat menimbulkan banyak protes dari berbagai pihak. Hal ini tentu bisa menimbulkan permasalahan baru yang dapat meresahkan banyak pihak. Maka dari itu, tawuran pelajar menjadi suatu hal yang harus dicegah karena tidak sesuai dengan injunctive norms yang ada.
Selain tidak sesuai dengan injunctive norms, tawuran pelajar juga tidak sesuai dengan descriptive norms. Descriptive norms merupakan norma sosial yang bersifat implisit dan tidak dinyatakan secara tertulis dan tegas (Sarwono & Meinarno, 2009). Descriptive  norms yang dimaksud adalah nilai kesopanan dalam bertingkah laku dimasyarakat. Tawuran pelajar banyak melibatkan perilaku-perilaku yang saling tidak menghargai dan toleransi. Padahal nilai dalam masyarakat mengungkapkan bahwa harus saling menghargai dan toleransi. Masih ada perdebatan tentang mengapa descriptive norms dapat mempengaruhi sikap dan perilaku. Di satu sisi, siswa mungkin tidak pasti apa yang harus pikirkan dan lakukan dalam suatu situasi. Dalam keadaan ini, siswa mungkin bergantung pada orang lain untuk menentukan apa yang benar, terutama jika kelompok referensi dipandang termotivasi dan kompeten. Bentuk pengaruh disebut sebagai informational influence bukan rational process. Hal ini adalah cara fungsional mendefinisikan posisi dalam menghadapi informasi yang terbatas (Hornsey, Majkut, Terry, & McKimmie, 2003),. Pengaruh informational influence  ini diinternalisasi oleh siswa sehingga menyebabkan perubahan pada tingkah laku.
Myre (1998, dalam Sarlito & Meinarno, 2009) mengatakan bahwa faktor penyebab tingkah laku konformitas pada pelajar pelaku tawuran pelajar ada dua hal, yaitu acceptance dan compliance. Faktor acceptance terjadi karena konformitas kelompok menyediakan informasi yang tidak dimiliki pelajar, sehingga pelajar memiliki keyakinan dan bertingkah laku sesuai dengan tekanan teman-temannya. Namun, pada compliance, pelajar mencoba bertingkahlaku seperti tekanan kelompok namun sebenarnya secara pribadi dia tidak menyetujui tingkah laku tersebut.
            Konformitas pada hubungan sosial dengan teman-teman harus dapat dikendalikan dengan baik oleh masing-masing individu. Pengaruh konformitas yang tinggi turut meningkatkan perilaku tawuran pelajar. Hal ini menunjukan bahwa konformitas tidak selamanya memberikan hal positif pada hubungan pertemanan, melainkan juga hal negatif. Oleh karena itu, pihak keluarga, sekolah, dan masyarakat sebaiknya bekerjasama untuk memperhatikan, mensosialisasikan, dan menanamkan nilai dan norma sosial yang sebenarnya pada para pelajar agar mereka tidak melakukan tawuran pelajar.



Daftar Pustaka

Baron, R. A., Byrne, D., & Branscombe, N. R. (2008). Social Psychology. Edisi 12.
Boston: Pearson.
Brown, B. B., Clasen, D. R., & Eicher, S. A. (1986). Perceptions of peer pressure, peer
conformity dispositions, and self-reported behavior among adolescents.
Developmental Psychology. 22(4), 521-530. doi : http://dx.doi.org/10.1037/0012-1649.22.4.521
Gerard, H. B., Wilhelmy, R. A., & Connoley, E. S. (2006). Conformity and group size.
Journal of Personality and Social Psychology. 8(1), 79-82. Abstrak diunduh dari
Hornsey, M. J., Majkut, L., Terry, D. J., & McKimmie, B. M. (2003). On being loud and
proud: Non-conformity and counter-conformity to group norms. The British Journal
of Social Psychology, 42, 319-35. Diunduh dari http://search.proquest.com/docview/219172185?accountid=17242
Kistyarini. (2012). Tawuran pelajar di pancoran, 3 siswa diamankan. Diunduh dari
ran.Tiga.Siswa.Diamankan
Sarwono, S. W., Meinarno, E. (2009). Psikologi Sosial. Jakarta: Salemba Humanika
Siregar, M. B. (2003). Penanggulangan masalah tawuran pelajar sebagai tingkah laku
Penanggulangan%20masalah-TOC.pdf

Nov 29, 2012

Laporan Hasil Belajar Manajemen Kelas Mata Kuliah Psikologi Pendidikan

Ini salah satu laporan hasil belajar mengenai manajemen kelas, semoga ilmunya bisa bermanfaat bagi para pembaca.

Sinopsis Film

Film ini diangkat dari kisah nyata yang menceritakan seorang guru SD bernama Ron Clark yang memiliki cinta dan kesetiaan pada pekerjaannya. Suatu hari ia pindah ke New York dan mengajar di salah satu sekolah di sana. Sebenarnya, ia ditawari oleh kepala sekolah untuk mengajar di kelas yang kondisinya lebih kondusif. Namun, ia malah memilih mengajar di kelas yang dipenuhi siswa yang terkenal brutal dan sering membuat citra sekolah cukup berantakan.
Ron perlahan-lahan mengubah suasana kelas yang buruk dan tidak menarik tersebut menjadi kelas yang kondusif. Pertama-tama, dia mengubah atmosfer kelas melalui menempel peraturan-peraturan kelas “We are a family” dan kalimat motivasi belajar “Dream big, take risk”. Tidak hanya itu, dia juga rela mengecat ulang warna dinding kelas menjadi warna yang lebih terang sehingga kelas tampak lebih menarik. Selain itu, Ron juga mencoba mengubah tatanan barang-barang dalam kelas. Namun, bentuk bangku auditorium style tetap tidak diubah, hanya saja bangkunya diganti dengan bangku belajar yang lebih baru. Ron bener-bener tulus dan sabar untuk mengajar siswa-siswa yang susah diatur tersebut. Kepala sekolah pun sampe beberapa kali menanyakan kepada Ron mengenai sikapnya yang dianggap terlalu berlebihan dalam membantu keberhasilan belajar siswa.
Suatu hari Ron kehilangan kesabaran dan memarahi salah seorang anak didiknya. Kejadian itu membuatnya merasa telah melakukan kesalahan besar, sehingga memutuskan berhenti mengajar. Untunglah seorang perempuan (yang kemudian menjadi kekasihnya), yang pernah menjadi teman kerjanya (sebagai pelayan) di sebuah restoran tempat Ron mencari nafkah tambahan selama tinggal di kota super mahal itu, mampu membangkitkan semangatnya yang redup. Maka, keesokan harinya pun ia kembali mengajar.
Tidak mudah memang menaklukan siswa di kelasnya itu. Siswa-siswa seolah-olah kompak ingin mengusir setiap guru yang mencoba mengajar di kelas mereka, termasuk Ron. Selain manajemen kelas, Ron juga pernah berusaha mendekatkan diri pada siswa secara individual. Dia mempelajari karakter anak-anak tersebut dan mengajar sesuai dengan hal-hal yang dikuasai anak tersebut. Sebagai contoh, dia membuat lagu RnB yang liriknya merupakan nama-nama presiden AS sebagai metode lain untuk mempelajari sejarah. Padahal hal ini merupakan punishment untuk murid-muridnya, walaupun punishment berupa hal yang menyenangkan. Dia juga melakukan pendekatan di luar kelas dengan cara ikut bermain lompat tali bersama murid-muridnya. Orang tua muridnya juga mendukung metode pengajaran yang dilakukan Ron.
Dengan kesabaran dan metode mengajar yang mampu menarik perhatian siswanya, perlahan kondisi kelas pun semakin membaik. Usaha yang dilakukan Ron menunjukan hasil yang positif. Ron mampu membuat siswa yang sangat nakal dikelasnya menjadi siswa yang mendapatkan peringkat tertinggi dikelas. Tidak hanya itu, kelas Ron yang semula selalu memiliki prestasi terendah menjadi kelas yang memiliki prestasi tertinggi disekolahnya. Ron memberikan reward berupa award kepada semua siswanya, namun ada empat siswa yang hanya memiliki award khusus karena memiliki keahlian lebih dibanding siswa yang lain, yakni dalam bidang seni, matematika, dan bahasa inggris.


Penjabaran Teori

            Dalam melakukan proses mengajar, manajemen kelas perlu diperhatikan untuk membentuk suasana kelas yang berjalan lancar dan murid terlibat aktif dalam pembelajaran (Santrock, 2011). Ron Clark dalam film menunjukan sikap yang berusaha memperbaiki kondisi dan suasana kelas yang diajarnya. Ron berusaha mengubah suasana kelas yang buruk, kacau, dan tidak menarik menjadi kelas yang nyaman dan menarik sebagai tempat belajar. Beberapa hal yang dilakukan Ron untuk meningkatkan prestasi belajar siswanya adalah mendesain lingkungan fisik kelas, menciptakan lingkungan yang positif, menjadi komunikator yang baik, dan melakukan pendekatan dalam menghadapi perilaku yang bermasalah.
Kelas yang dihadapi oleh Ron Clark termasuk kelas yang berpotensi menyebabkan ruangan kelas yang kacau. Kelas Ron Clark kacau karena belum ada manajemen kelas yang baik, belum ada aturan dan prosedur-prosedur di kelas tersebut. Namun belum tentu pula ketika guru telah menetapkan aturan dan prosedur-prosedur tertentu kelas menjadi tidak kacau. Agar manajemen kelas berhasil, aturan dan prosedur tidak cukup hanya disosialisasikan dan diketahui oleh kedua belah pihak (guru dan murid) saja, melainkan harus disepakati bersama atau disetujui oleh kedua belah pihak.
Ron yang awalnya hanya mencoba mengaplikasi dan menerapkan peraturan saja dikelas, mengubah metode pengajarannya dengan cara mengembangkan hubungan dan kesempatan menata diri. Hal ini sejalan dengan pendapat Kennedi dkk (2001, dalam Santrock, 2011),  mengubah manajemen kelas agar siswa mau berdisplin diri dan terlibat dalam pembelajaran aktif. Dia juga mencoba menerapkan musyawarah dalam kelas melalui kerjasama antar siswa melalui aplikasi bahwa mereka semua adalah keluarga. 
Jumlah siswa yang terlalu banyak dalam kelas dapat membuat kelas yang ramai dan kompleks, sehingga dapat menimbulkan kekacauan dan masalah. Masalah utama yang sering muncul yaitu, kurang disiplin. Walter Doyle (1986, Santrock, 2011) menyebutkan ada enam karakteristik kompleksitas lingkungan kelas dan potensi problemnya, yaitu sebagai berikut.
1.      Kelas adalah multidimensional. Banyak aktivitas maka akan mengganggu konsentrasi belajar.
2.      Aktivitas terjadi secara simultan seperti banyaknya aktivitas kelas yang terjadi berkesinambungan.
3.      Hal-hal yang terjadi secara cepat. Sebagai contoh, perdebatan atau siswa yang saling mengejek.
4.      Kejadian yang sering kali tidak bisa diprediksi.Sebagai contoh, kebakaran, murid sakit, atau air conditioner rusak.
5.      Hanya ada sedikit privasi dalam kelas. Terlalu banyak kejadian dikelas yang tidak dapat dikontrol untuk ditutupi membuat siswa mampu melihat segala kejadian dikelas sebe;ah mata, termasuk keadilan guru dalam menyikapi perlikau setiap siswa.
6.      Kelas yang punya sejarah.Umumnya murid melakukan asosiasi antara penanganan kelas yang dilakukan guru yang terdahulu dengan apa yang akan terjadi dimasa mendatang.
Cara yang dilakukan Ron dengan menyampaikan aturan diawal pertemuan dan mengajak murid terlibat dalam semua aktivitas pembelajaran merupakan metode memulai pembelajaran dengan benar (Santrock, 2011). Ada dua tujuan manajemen kelas yang efektif yaitu membantu murid menghabiskan lebih banyak waktu untuk belajar dan mengurangi waktu aktivitas yang tidak diorientasikan pada tujuan, dan mencegah siswa mengalami problem akademik dan emosional.
Beberapa hal yang dapat dilakukan untuk efektivitas manajemen kelas adalah mendesain lingkungan fisik kelas, menciptakan lingkungan yang positif, menjadi komunikator yang baik, dan melakukan pendekatan dalam menghadapi perilaku yang bermasalah.

A. Mendesain Lingkungan Fisik Kelas
Menurut Evertson & Emmer (2009, dalam Santrock,  2011) dalam mengatur sebuah ruangan kelas, ada 4 prinsip yang harus diperhatikan, yaitu sebagai berikut.
     mengurangi kepadatan di tempat lalu lalang karena seringnya gangguan dan pengacauan yang terjadi di area tersebut
     Pastikan pengajar dapat melihat semua muridnya
     Pastikan materi pengajaran dan perlengkapan murid mudah diakses
     Pastikan bahwa siswa dapat dengan mudah mengobservasi keseluruhan kelas

Keempat hal tersebut berkaitan dengan gaya penataan bangku duduk siswa dalam kelas. Gaya penataan fisik kelas ini juga harus disesuaikan dengan tipe pengajaran apa yang akan diterima siswa.
a. Auditorium style. Semua murid menghadap guru dan membatasi kontak mata siswa  
   tatap muka sehingga guru lebih leluasa berpindah posisi.
b. Face-to-face style, siswa duduk saling berhadapan dengan siswa lainnya
c. Offset style, siswa dalam jumlah yang kecil  duduk dibangku tetapi tidak duduk
    berhadapan langsung satu sama lain.
 d. Seminar style, siswa dalam jumlah besar duduk melingkar , atau membentuk huruf U
 e. Cluster style, siswa membentuk kelompok kecil yang efektif dalam aktivitas  
   pembelajaran kolaboratif.

Dalam film ini, Ron Clark menggunakan susunan kelas auditorium style dimana seluruh siswa berhadapan langsung dengan pengajarnya. Susunan seperti ini menghambat terjadinya kontak antara siswa, seperti mengobrol, bercanda, dan lain sebagainya. Susunan seperti ini juga membuat pengajar lebih leluasa bergerak dan berpindah posisi di dalam ruangan kelas tersebut, ia juga dapat menghampiri siswanya dengan leluasa (Santrock, 2011). Ron juga melakukan penyelarasan dalam ruangan kelas tersebut agar lingkungan belajar terasa lebih menyenangkan dan nyaman. Menurut Weinsten dan Mignano (2007), ruangan kelas seringkali menyerupai ruangan motel, menyenangkan tapi bukan untuk perseorangan, tidak menyatakan apapun tentang orang-orang yang menggunakan ruang tersebut (dalam Santrock, 2011). Ron membuat kelas tersebut senyaman mungkin bagi siswanya, seperti mengecat ruangan kelas tersebut dengan warna ungu yang semula berwarna putih, sehingga ruangan kelas terlihat lebih menarik, ia juga menghias kelas tersebut dengan berbagai aturan yang ada di kelasnya, ia menempel kata kata motivasi dalam kelas tersebut.

B. Menciptakan Lingkungan yang Positif untuk Pembelajaran
            Untuk membentuk manajemen kelas yang efektif, Ron mencoba menggunakan strategi umum, mempertahankan aturan dan prosedur, dan mengajak murid untuk bekerja sama. Menurut Diana Baumrind (1971, 1996, dalam Santrock 2011), ada tiga gaya manajemen kelas, yaitu sebagai berikut.
1.      Gaya manajemen kelas otoritatif. Melibatjan siswa dalam kerja sama give and take dan menunjukan sikap perhatian kepada mereka.
2.      Gaya manajemen kelas otoritarian. Gaya yang restriktif dan punitif, serta mengekang dan tidak banya melakukan percakapan dengan siswa.
3.      Gaya manajemen kelas permisif. Memberi banyak otonomi tapi tidak berupa dukungan kepada siswa, sehingga kebanyakan siswa memilki kemampuan yang kurang memadai.

Ron dalam film, menunjukan gaya mananjemen kelas otoritatif. Hal ini terlihat dari beberapa metodenya berupa pendekatan diri secara personal pada tiap siswa. Ron juga rela menggunakan metode pembeljaran dimana dia dibuat sebagai punishment untuk meminum susu agar mendapat perhatian para siswanya dalam menjelasakan mata pelajaran.
            Ron juga menunjuka pengelolaan aktvitas kelas secara efektif. Dia mencoba merespon perilaku menyimpang anak-anak yang sesuai dengan cara manajer kelas Jacob Kounin (1970, dalam Santrock, 2011).
1.      Withitness,  guru mengikuti seberapa jauh apa yang terjadi atau memonitor siswa secara reguler.
2.      Mengatasi situasi tumpang-tindih secara efektif. Dalam film, saat Ron menjelaskan pelajaran dia keluar dan peka bahwa disuatu sudut dua siswanya sedang berkelahi.
3.      Menjaga kelancaran dan kontinuitas kelas.
4.      Melibatkan murid diberbagai aktivitas menantang. Ron memberikan soal-soal yang mudah namun diubah menjadi permainan, misal lagu. Kemudian sebagai imbalan yang mendapatkan nilai bagus diberikan permen.

     Dalam menjelaskan mengenai aturan dan prosedur, Ron juga menjelaskan secara masuk akal, memberi alasan yang jelas, dan mengakkan sasaran secara konsisten. Hal dilakukannya dengan cara spesifik, sehingga sebagian besar siswa dapat mengikuti peraturannya. Hingga pada akhirnya semua siswa mematuhi aturan yang dibuatnya dan ditempel didinding.
            Ron dari pertama cara mengajar yang otoritatif, mengajak siswa untuk selalu bekerjasam. Untuk memberikan apresiasi kepada siswa yang dapat merespon secara benar terhadap pelajaran yang diberikan Ron, dia melakukan tiga strategi. Tiga strategi tersebut seperti yang dijelaskan Santrock (2011).
1.      Menjalin hubungan positif dengan siswa
1.      Mengajak siswa untuk berbagi dan mengemban tanggung jawab.
2.      Memberi hadiah pada perilaku yang tepat.

C. Menjadi Komunikator yang Baik
Melakukan manajemen kelas kepada siswa, tentu membutuhkan komunikasi. Cara melakukan komunikasi haus melibatkan aspek bicara, mendengar, dan komunikasi non verbal. Dalam keterampilan berbicara, Ron memiliki gaya bicara didepan siswa yang baik, bersikap tegas (asertif), dan memberi ceramah yang efektif.  Ada empat gaya komunikasi verbal yaitu sebagi berikut.
·         Gaya agresif, cenderung galak kepada orang lain.
·         Gaya manipulatif, berusaha mendapatkan apa yang diinginkan dengan membuat orang merasa bersalah kepada dirinya.
·         Gaya pasif, bersikap tidak tegas dan pasrah.
·         Gay aserif, bertindak tegas dan mengekspresiakan pandangan secara terbuka.

Dalam keterampilan mendengar, cara Ron meminum susu setiap kali menjelaskan pelajaran didepan kelas membuat siswa menjadi mendengar aktif. Mendengar aktif adalah memberi penuh pada pembicara, memfokuskan pada isi intelektual, dan emosional dari pesan. Ron memiliki ide-ide mengajar yang mampu menari perhatian siswanya. Dia juga menggunakan komunikasi nonverbal seperti ekspresi muka, komunikasi mata, sentuhan , dan diam untuk menunjukan responnya terhadap siswa. Seperti saat salah satu siswa dikelasnya ada yang duduk tidak sesuai peraturan, dia meberikan kontak mata yang menandakan bahwa yang dialkukan siswa tersebut salah.

D. Mengahadapi Perilaku Bermasalah
            Dalam menghadapi perilaku bermasalah siswanya, Ron berusaha menggunakan berbagai cara.  Yaitu intervensi minor, intervensi moderat, dan menggunak sumber daya significant others.
            Dalam intervensi minor, strategi efektif yang dapat dilakukan seperti menggunakan isyarat nonverbal, mengoreksi tindakan murid, mendekati murid apabila melakukan kesalahan, memberikan instruksi perilaku, memberi murid pilihan, dan menyuruh murid secara tegas.  Berbeda dari minor, moderat dapat melakukan hal-hal seperti, jangan beri privilase, membuat perjanjian behavioural, mendiskusikan soal time-out, dan mengenakan sanksi pada siswa yang mengganggu aktivitas belajar dikelas.
            Selain itu, Ron juga melakuakn pendekatan menggunakan berbagai orang disekitar siswa untuk meningkatkan motivasi belajar siswa. Ron mencoba melakukan media dengan teman sebaya siswa untuk membantu mengurangi perkelahian antara dua temannya dikeals. Dia juga mencoba melakukan konferensi dengan para orangtua siswa yang perlu melakukan penangan khusus. Dan, Ron meminta bantuan pada kepala sekolah agar dia diberikan keleluasaan untuk memberikan metode mengajar yang berbeda pada kelasnya.

Kelompok:
Hastin Melur Maharti  
Putrie Kusuma Wardhani 
Sahda Febi Wilendari 
Salsabila Mayang Sari 
Syifa Rizkiyani

Daftar Pustaka
Harri. (2008, Agustus 23).The Ron Clark Story. Diunduh dari
http://harblue.multiply.com/reviews/item/28
Santrock, John W. 2011. Educational psychology. Cetakan kelima. New york:
McGraw-Hill.

Sep 3, 2012

Hari-hari Bersama SIAK-NG

Well, sekarang gue sudah lebih lega daripada akhir bulan kemarin yang penuh dengan ketegangan dan perperangan demi merebutkan sks.

Di semester III ini gue dapetnya 22sks. Awalnya sih berharap 24sks, tapi 22sks dapat juga udah Alhamdulillah karena perjuangan ngisi lewat SIAKNG itu cukup menguras pikiran dan hati. Perangnya dunia maya mamenn..

SIAK-NG adalah Sistem Informasi Akademik Next Generation untuk mengisi mata kuliah yang akan diambil di semester depan. SIAK-NG hanya dimiliki oleh Universitas Indonesia. Salah satu fakultas yang mengisi mata kuliah melalui SIAK-NG yaitu fakultas gue, Fakultas Psikologi. Pengisian sks dalam SIAK-NG dilakukan pada halaman IRS (Isian Rencana Studi).

Semester ini gue dan kebanyakan teman-teman gue dipusingkan oleh perebutan bangku sks di SIAK-NG. Semester ini angkatan gue dapat mata kuliah wajib 18sks. Gue yakin dan sepengetahuan gue juga kalo mata kuliah wajib itu pasti dapet, yaa paling bangku atau kelas yang diharapin aja ngga sesuai keinginan. Jadi gue ngga terlalu cemas kalo irs gue bermasalah di mata kuliah wajib, paling gue gigit jari aja karena janjian kelas sama teman gagal. Yaa biasanya di Psikologi UI ada beberapa kelas matkul wajib yang banyak tugas kelompoknya. Biasanya sih kelompoknya bebas dibentuk oleh mahasiswanya, nah ini nih kebanyakan orang udah pada janjian kelas biar bisa satu kelompok bareng. Alasan utama sih kebanyakan mengurangi keberbedaan pendapat dan cara pandang biar ngga banyak "makan hati" istilahnya karena ngga akrab-akrab amat. Gue sih menerima dan bisa mengerti kenapa ada hal ini, alasan utamanya biar dikelas engga berasa asing gitu (pendapat beberapa teman gue sih gitu). Yaaa apapun pendapat orang, kita tidak bisa men-judge itu salah! Menurut lo benar belum tentu menurut orang lain benar juga. cobalah untuk open-minded dan mindfullness supaya ngga terkotak disuatu area comfort zone aja.

Lanjut, jadi yang paling pengen gue ceritain itu masalah ketidaktelitian gue yang salah klik!
Dihalaman IRS, setelah mengisi dibagian paling bawah akan ada 2 option: batal dan simpan. Kalo klik batal maka semua matkul yang telah di check list dihalaman IRS itu akan terhapus, sedangkan kalo klik simpan maka yaa akan tersimpan hehe Tapi, biasanya pada masa pengisian IRS,  untuk mengklik simpan itu susahnya minta ampun. Apalagi pada hari pertama pembukaan pengisian IRS, wuiiihh dibuka jam 09.00 baru jalan servernya jam 11.00 biasanyaa... Yakali bisa cepat, wong satu UI semuanya pada ngisi IRS dan biasanya pada rebutan dihari pertama pembukaan masa pengisian IRS.

Lho kok rebutan? kan ngisinya bisa nunggu sore atau besoknya aja biar ngga rame-rame amat?

Iya, emang bisa. Tapi, siap-siap aja kelas mata kuliah yang elo harapin bakal direbut orang. Yaa wong intinya perang dunia maya melalui internet SIAKNG demi perebutan sks di IRS. Siapa cepat dia dapat. Gue sih awalnya mata kuliah wajib yang janjian sama teman semuanya kepilih dan lancar ngga ada masalah sama sekali. tetapi, 3 mata kuliah pilihan gue yang totalnya 6sks semuanya bermasalah. Gigit jari ngelihat irs bermasalah pada mata kuliah pilihan, mana urutannya 2 sampe 3 kali lipat dari kuota yang dibuka. Rasanya sedih dan pusing kepikiran terus itu numpuk jadi satu tepat tergambar dimuka gue depan netbook kesayangan.

Yasudahlah gue mencoba bersabar. Gue ceritakan ke orangtua tentang hal ini, gue sih berharap juga bisa ngelakuin seperti yang orang tua harapin. 

"Kalo bisa dan mampu ambil 24sks, Ya ambil,, Kuliah jangan lama-lama dan jangan buang-buang kesempatan ..Profesi psikolog menunggu"

Walau orang tua gue ngomong gitu bukan berarti orang tua gue cuma maunya gue belajar tok ilmu teori. Orangtua gue ngga pernah ngelarang gue untuk berorganisasi dan berkepanitiaan tapi selalu mengingatkan bahwa masuk kuliah salah satu tujuan utamanya sarjana psikologi, SALAH SATUNYA!


Saat hari H OKK UI 2012 Aku Manusia, 28 Agustus 2012.

Well, irs wajib udah ngga bermasalah. Tapi, mata kuliah pilihan semuanya bermasalah. Gue masih inget, hari itu tanggal 26 Agustus gue balik ke Depok lebih cepat karena mengikuti kepanitiaan OKK, panitia acara OKK lebih tepatnya. Cemas sih ada soalnya kata teman bakal dibuka kelas pilihan Anak Luar Biasa (Alub) 2sks dalam beberapa hari kedepan. Wah, walaupun gue kurang tertarik sama Alub, tapi ngelihat sks yang cuma 18sks saat itu yaa gue langsung siap siaga buru-buru untuk rebutan kelas Alub juga. Tapi, sayangnya belum rejeki lagi..urutan kelas alub gue 2 kali lipat daripada kuota kelas yang baru dibuka . Yahh.. sedih banget deh. soalnya 3 mata kuliah pilihan yang udah gue ambil dihari pertama, gue lepasin semua. Sedih amat deh pokoknya. Masih ngga ada kepastian. Tetep yang pasti dapat 18sks mata kuliah wajib.  

Pagi-pagi gue kumpul di Balairung jam 04.00 WIB. Lo bayangin aja gue sebelum adzan shubuh udah berangkat ke balairung untuk mempersiapkan OKK. Alhasil, ingata tentang IRS terlupakan sejenak. gue concern pada tugas gue jadi LO 3 pengisi acara: Inspirative talks, seminar pergerakan, dan  mahawaditra (UKM alat musik UI). Semuanya sukses dan berhasil. Seneng banget ada tapi ada ngga senangnya juga, ini masalah IRS lagi sih..

Jadi, setelah tugas gue jadi LO pengisi acara inspirative talks dan seminar pergerakan selesai, gue izin sejenak sama kordinator panggung acara untuk ke perpustakaan UI demi ngecheck IRS SIAKNG gue. Gue geregetan pengen lihat SIAKNG. teman-teman gue pada heboh sms kalo pada dapat kelas pilihan Alub. Nah, gue pengen tahu gue dapet nggak. Karena hari itu gue ngga bawa netbook dan teman-teman acara OKK juga pada ngga ada yang laptop atau netbook ngganggur yaaa jadi gue capcus ke perpustakaan UI sama Kak Afi (Panitia acara OKK juga sekaligus kakak tingkat gue di Psikologi UI).

Kenapa bareng kak Afi? Karena Kak Afi juga pengen ngelihat IRSnya. Katanya sih dia mau nyoba linfak atau ambil mata kuliah pilihan apa gitu..

Di Perpustakaan Pusat UI.....

Orang-orang dalam perpustakaan khususnya kebun apple i-mac pada hilir mudik gonta-ganti komputer apple karena akses internetnya ngga jalan. Gue sih awalnya ngga ngerti, tapi akhirnya ngerti sendiri karena ternyata beberapa komputer yang gue kunjungi juga akses internetnya tidak terjangkau. Gue sih tiap nyampe satu komputer langsung buka browser untuk buka SIAK-NG.. Eh ternyata kebanyakan yang lain pada juga ngebuka SIAKNG tapi ngga bisa akses masuk. Mungkin karena ini server SIAKNG sibuk, kebanyakan yang nyoba masuk kali yaa..

Gue sabar menanti, begitupun dengan Kak Afi. Alhasil lama menunggu ujung-ujung kami berdua bisa akses masuk ke SIAKNG. Ketika masuk yang langsung gue lihat adalah halaman dimana irs gue bermasalah ngga. ternyata masih bermasalah. Gue ngga dapat kelas Alub :( sedih amat deh. Teman-teman yang lain pada heboh dapat kelas Alub, gue gigit jari ngga dapet. Lagi enak-enak ngeklik halaman demi halaman IRS eh server SIAKNG kembali sibuk. Loading SIAKNG gue time-out. Yaudah gue coba refresh terus sampe bisa dan disaaat gue bisa gue langsung klik bagian paling bawah. Awalnya gue ngga sadar yang gue klik itu options batal atau simpan. Tapi, akhirnya gue yakin options yang gue pilih itu batal soalnya IRS GUE MENDADAK KOSONG! ZONK!!... Muka gue mendadak pucat pasi, gue langsung tanya-tanya sama Kak Afi kalo misalnya yang ter-klik batal apa yang terjadi. Kak Afi bilang ngga akan apa-apa. Kan masa pengisian irs internal sudah lewat jadi otomatis kamu udah dapet. 

TAPI KENAPA IRIS GUE TIBA_TIBA JADI KOSONG? NGGA ADA SAMA SEKALI JADWAL KULIAH MATA KULIAH BUAT GUE?

Cemas melanda langsung aja sekejap kilat gue ngisi ulang irs gue, alhasil bisa. Irs gue yang tadinya mendadak kosong kembali berubah ada jadwal mata kuliah lagi. Dan emang bener saat gue ngisi tiap kelas yang tadinya berisi bangku gue bekurang 1 kuota. Gue sadar betul kalo ternyata gue emang ngga sengaja klik batal. Untung sekejap kilat gue ngisi ulang, dan internet yang lagi sibuk itu juga cukup membantu.

Langsung deh gue ceritain cerita ini ke Pembimbing Akademis (PA) gue. PA gue bilang IRS gue ngga kosong, malah ada jadwal kuliahnya. Dalam hati gue baru ngerti ternyata emang kepanikan itu mengakibatkan kefatalan. Untung otak gue langsung mikir untuk ngisi ulang IRS haaa...

Anti teman gue yang gue ceritain langsung ngomel-ngomel keheranan katanya kenap bisa gitu.. Yaa entahlah lain kali gue engga akan neuritik lagi saat buka SIAKNG. Ngga kan gemetaran lagi, mencoba berpikir tenang dan cooling down.

Orangtua gue aja yang gue ceritain langsung nasihatin gue mendadak panjang lebar, apalagi nyokap nasehatin gue agar ngga cemas dan buru-buru ngga jelas lagi. Santai tapi gesit... Alhasil gue nyantai.. tapi tetap masang mata lebar-lebar depan netbook.

Beberapa hari kemudian dibuka kelas psikologi media untuk semester 5 tapi semester 3 boleh mengambil. Gue sih emang butuh sks banget, buru-buru deh gue ngambil itu mata kuliah pilihan dengan meng-klik lewat IRS SIAKNG. ALhamdulillah Gue dapet. Sudah lumayan 20sks.. Senangnyaa..

Iseng-iseng gue ke home page SIAKNG eh ada tulisan kalo ditambah lagi untuk semester 5 dibuka kelas psikologi politik tapi semester 3 juga boleh mengambil, gue juga nge-klik alhasil dapet..Gue udah lebih tenang saat itu. 22sks udah ditangan... Langsung inget nasihat orangtua dan doa orangtua,, Haaaa,,, Hamdalah banget.

Tapi masih ada 1 matkul pilihan gue yang masih bermasalah lagi yaitu Pendidikan Keluarga. Nih mata kuliah bener-bener bikin gue gigit jari dan nyesal terakhir kalinya untuk pengisian IRS Semester 3 ini.

Jadi, lewat dari tanggal 31 Agustus 2012 IRS ngga akan bisa di add/drop lagi tapi hanya bisa disetujui atau tidak disetujui oleh PA. Karena gue udah dapet fix 22 sks.. (Awalnya kan tetep pengen 24sks lagi) Jadi masih berharap banget 2 sks Pendidikan Keluarga (Pendkel) ini dapet. Gue posisi 21 dari kuota 20 orang pendkel paralel (soalnya penkel reguler Full jadi apa boleh buat paralel pun diambil). Tapi Gue ragu soalnya kalo lewat tanggal 31 irs gue masih bermasalah kasian PA gue ngga bisa setujuin IRS gue. Yaudadeh Gue lepas kelas Pendkel, yang mana jam sudah menunjukan pukul 23.59.sekian detik.. Setelah Gue klik IRS gue ngga bermasalah lagi. Dan pas gue nyoba untuk ubah IRS udah time-out dan tidak tersedia.

Besoknya waktu ketemu teman, ada teman yang cerita kalo ternyata dia dapat pendkel. Kelas pendkel yang dia ambil ternyata kelas pendkel yang detik-detik tengah malam semalam gue lepas. Haaa...sedih banget gue.. Menurutnya, dia dapat karena kuota kelasnya ditambah dan dia juga mendadak bingung yang awalnya semalam dia lihat masih urutan 30an pagi-paginya sudah menjadi urutan 24. Menurut dia terlalu banyak yang nge-drop karena cemas bermasalah. Gue langsung gigit jari, ihhh.... nyesal banget rasanya semalam itu ngelepas pilihan kelas yang bener-bener gue pengeni. tapi, yaudah ikhlasin aja.. walupun 22sks yang penting tetep usahakan supaya minimal cumlaude paling nggak. hehee

Alhasil, gue banyak banget dapat pelajaran dari ngisi IRS SIAKNG untuk semester 3 ini. Yang pertama, jangan nggak teliti waktu nge-klik options batal atau simpan. Kalo sampe klik batal lagi, yaudah kehapus semua isian IRS yang telah diiisi dengan perebutan itu. Yang kedua, jangan ngelepas kelas kalo kuota sudah mendekati. percaya aja kalo subagakad fakultas itu berbaik hati. Dan ikutin kata hati, sebenarnya gue yakin sih dapat kelas pendkel tapi entah kenapa mata saat itu udah ngga betah ngeliat tulisan "irs anda bermasalah". Dan yang ketiga, jangan lupakan minta doa restu orangtua. Serius ini manjur banget.. Gue yang sebelum dapat 4sks pilihan itu nelpon dan banyak sms orangtua minta didoakan supaya dipermudah menambah sks hehe. And, the last... Berdoa kepada Sang Pencipta! ingatlah bahwa manusia hanya mampu berusaha, tetapi Dia-lah yang menentukan. Buatlah dirimu pantas untuk menerima apa yang kamu harapkan agar Dia mengabulkannya!

SEMANGAT PARA PEJUANG MUDA IRS!

Diam atau Bergerak

Waktu terus berlalu tapi engkau masih disana Hari terus berlalu tapi engkau masih di singgasana Lepaskan singgasana karena engkau perlu ta...