Showing posts with label edukasi. Show all posts
Showing posts with label edukasi. Show all posts

Dec 23, 2013

Galau Jodoh yang Wajar

Sebenarnya ini topik yang palinggggg gue hindari untuk ditulis. Karena ini terlalu sensitif untuk dibahas heheh Tapi, akhir-akhir ini makin banyak obrolan dengan teman-teman diberbagai media sosial, grup wa/line/bbm, ataupun obrolan langsung dengan teman-teman sebaya yang menggalaukan hal ini.

Hingga pada akhirnya gue kembali bertemu dengan rangkaian kalimat bijak dibawah ini yang ngebuat gue tergerak untuk posting disini. Maksud gue hanya mau berbagi pola pikir bahwa jodoh adalah cerminan dirimu. Apa yang lo dapatkan akan sesuai dengan apa yang lo lakukan. Daripada menunggu ngga jelas, menggalau ngga jelas, mengeluh ngga jelas, mending yuk sama-sama perbaiki diri. Belajar menjadi yang lebih baik lagi supaya menemukan dan mendapatkan yang lebih baik dan tepat.


Berikut rangkaian kalimat bijaknya.


AKU SEDANG BELAJAR

Wahai seseorang yang telah tertulis di lauhul mahfudz,
Imamku dan ayah dari anak-anakku, engkau yang akan bersamaku dalam perjalanan nanti…
Apakah yg sedang kau lakukan disana?

Aku percaya kau sedang memperbaiki dirimu, memantaskan dirimu tuk menjadi imam bagi tulang rusukmu dan buah hatimu kelak…

Aku percaya kau sedang menempa dirimu dalam beribu cobaan dengan menelantarkan dirimu sendiri pada medan dakwah dan problematika ummat… mencampakkan jauh egomu, membaktikan dirimu tuk ummat…

Aku percaya kau sedang mengkaji, kau sedang belajar, belajar ilmu dunia terutama ilmu akhirat, yang akan kau gunakan dalam mendidikku dan buah hati kita nanti…

Aku percaya Quran selalu ada dalam hatimu, selalu terucap dari bibirmu dan dzikir slalu melantun menemani langkah jihadmu…

Aku percaya kau sedang menundukkan pandanganmu, menjaga hatimu dan mencampakkan hawa nafsumu…

Aku percaya kau sudah merancang hidupmu, hidup kita, keluarga kita, nantinya juga untuk dakwah, untuk ummat, dan hanya kerana_Nya…

Aku percaya,kau sedang memantaskan diri dan terus memperbaiki diri disana, di belahan bumi manapun kau berada…

Aku pun begitu wahai calon imamku…

Aku sedang belajar, belajar menempa diri, menjauhkan egoku demi ummat, membaktikan diriku untuk orang lain, agar baktiku padamu pun sempurna…

Aku sedang belajar, meniti dakwahku, meniti cita-cita duniaku, meniti cita-cita akhiratku, agar kelak keluarga islami dan kluarga Qur’ani yg aku inginkan nanti dapat kubangun bersamamu… karena kau tahu? Meskipun kau imamku, ibu adalah madrasah pertama bagi mujahidah kecilnya nanti…

Aku sedang belajar menjaga diri, menjaga pandangan dan hatiku, agar ketika kau memiliki hati ini, hati ini masih utuh sempurna hanya untukmu…

Aku sedang menempa diri, untuk menjadi seorang Khadijah untukmu, yang menjadi tempatmu membagi resah… seseorang yang kau datang padanya, saat kau tak tahu lagi akan datang pada siapa… seseorang yang menguatkanmu dan menggenggam slalu tanganmu dalam perjalanan jihadmu…

Aku pun ingin menjadi ‘Aisyahmu, seorang yang membuatmu tersenyum dan kembali ceria saat penatmu mulai datang, seorang yang menyerap ilmu darimu dengan sempurna dan membenarkan apa-apa yang salah dalam lakumu, seseorang yang mencintaimu dengan cemburunya, namun kau rasakan sakitnya, saat ia tersakiti, hingga kau katakan pada yg lain “janganlah kau sakiti aku dengan cara menyakti ‘Aisyah”…

Aku ingin menjadi Fatimah, yang tak kau bagi cintamu pada yang lain... bukan kerana aku tak percaya kau tidak dapat berlaku adil, tapi kerana aku ingin mencintaimu dengan sempurna, tanpa diganggu oleh cemburuku, itu saja!

Tak kalah lagi, aku ingin menjadi seperti ibunda Hajar, yang tak gentar saat kau tinggalkan di padang pasir tandus dengan seorang bayi mungil di pelukan... tak takut akan kehilanganmu, kerana keyakinanku pada Rabbku lebih besar daripada yakinku padamu… cintaku padamu, tak akan mengalahkan cintaku pada Rabbku…

Usahaku ini tidak mudah , begitupun usahamu..kuyakin itu..
Maka tetaplah dalam jihadmu..tetaplah dalam usahamu..tetaplah dalam ikhtiarmu… aku yakin kau kuat disana, dan doakanlah agar akupun kuat disini dalam jihad dan ikhtiarku…bawalah aku dalam tiap doa dan sujudmu, kumohon… kerana doa yg dapat menolongku…

Hingga saatnya, kita bertemu dalam ikatan suci menyempurnakan separuh dien… dan kita akan melanjutkan jihad kita bersama…

Dan nanti..terimalah aku apa adanya jika aku belum bisa menjadi Khadijahmu, ‘Aisyahmu atau bahkan menjadi seperti ibunda Hajar… tapi bimbinglah aku menjadi seperti mereka… dan kita bimbing bersama mujahid muda kita nanti tuk melanjutkan perjuangan dakwah ini…

Teruntukmu yang ada disana,kuatlah..dan bersabarlah…
Bawalah aku dalam doa dan sujudmu, agar cinta kita nanti, hanya kerana-Nya…
Aamiin.

Jodoh yang baik akan datang di waktu yang tepat melalui cara yang tepat
Yuk, persiapkan saja diri untuk menemui saat itu :)

Membalas Kejahatan dengan Kejahatan

Gue nggak tahu siapa pertama kali yang menuliskan cerita dibawah ini. Tapi, seringkali gue membaca cerita ini melalui berbagai media. Terima kasih penulis, gue suka cerita yang ini. Disini hanya ingin berbagi cerita inspiratif dan bijak, semoga kita sama-sama bisa belajar menjadi diri yang lebih baik lagi. Karena belajar bisa tidak hanya melaui yang expert saja, tapi dari manapun selama itu bisa mendapatkan hikmah dan pengalaman. 

Berikut ini ceritanya.

Seekor ular memasuki gudang tempat kerja seorang tukang kayu di sore hari. Kebiasaan si tukang kayu adalah membiarkan sebagian peralatan kerjanya berserakan dan tidak merapikannya.


Nah ketika ular itu masuk ke sana, secara kebetulan ia merayap di atas gergaji.
Tajamnya mata gergaji menyebabkan perut ular terluka. Ular beranggapan gergaji itu menyerangnya. Ia pun membalas dengan mematuk gergaji itu berkali-kali. Serangan yang bertubi-tubi menyebabkan luka parah di bagian mulutnya.

Marah dan putus asa, ular berusaha mengerahkan kemampuan terakhirnya untuk mengalahkan musuhnya. Ia pun lalu membelit kuat gergaji itu. Belitan yang menyebabkan tubuhnya terluka amat parah.
Dan akhirnya ia pun binasa…
Di pagi hari si tukang kayu menemukan bangkai ular di sebelah gergaji kesayangannya.

Kadangkala di saat marah, kita ingin melukai orang lain. Setelah semua berlalu, kita baru menyadari bahwa yang terlukai sebenarnya adalah diri kita sendiri.
Banyaknya perkataan yang terucap dan tindakan yang dilakukan saat amarah menguasai, sebanyak itu pula kita melukai diri sendiri 

”Orang yang tak berpengalaman mendapat kebodohan, tetapi orang yang bijak bermahkotakan pengetahuan.” 

Tak ada musuh yang tak dapat di taklukkan oleh cinta.

Tak ada penyakit yang tak dapat di sembuhkan oleh kasih sayang.

Tak ada permusuhan yang tak dapat di maafkan oleh ketulusan.

Tak ada kesulitan yang tak dapat di pecahkan oleh ketekunan.

Tak ada batu keras yang tak dapat di pecahkan oleh kesabaran.

Semua itu haruslah berasal dari hati kita.

”Akhir suatu hal lebih baik daripada awalnya.
Panjang sabar lebih baik daripada tinggi hati...


Senjata terbaik membalas kejahatan adalah kebaikan

Aug 21, 2013

Terurai Cerita Dibalik Kuliah Kerja Nyata Tematik Universitas Indonesia 2013

Satu bulan lebih saya hidup dan beraktivitas setiap harinya bersama orang-orang yang membawa satu visi, yaitu berharap apa yang dilakukan memberikan perubahan positif di masa depan. Bisa dikatakan bahwa kehidupan K2NT lebih banyak mengasah ketajaman perasaan dan pola pikir ini. Sesungguhnya terlalu banyak makna proses hidup yang dijalankan tiap harinya sehingga tak jarang sulit dilukiskan sepenuhnya melalui kata-kata.
Ya, bukanlah pemandangan yang jarang saya melihat ekspresi teman-teman atau pun masyarakat yang menggambarkan perasaan yang tengah dirasakan. Tak jarang saya menyaksikan lalu-lalang berbagai macam emosi ini begitu saja, baik yang menyisakan suka maupun duka.
            Akan tetapi, dibalik itu semua setiap harinya selalu ada satu hal yang dapat saya tarik garik lurusnya. Senyuman menghangatkan tanda kesan yang penuh arti. Semangat anak-anak dari awal mengenal kami hingga dalam proses bermain-belajar membuat kami makin teguh untuk meluruskan apa yang masih terkesan bengkok. Disini saya semakin memahami arti mendidik. Sungguh, anak-anak kecil ini mampu menjadi gambaran bagaimana kedepannya hidup ini akan berjalan. Sungguh, semangat baja untuk belajar dan berjalan di garis kejujuran kami tanamkan disini. Melalui senam pemanasan, permainan tradisional dan lirik-lirik lagu yang menyenangkan kami berbagi mengenai maksud menjaga lingkungan sekitar. Betapa keharuan semakin hari kian terpupuk melihat pola pikir dan tingkah laku anak-anak yang menanjak pada tangga positif. Tak bisa dipungkiri, suka duka akan selalu beriringan terjadi. Akan tetapi, bagi saya yang paling penting fokus memaksimalkan hal positif untuk menambah volume positif lainnya sehingga mampu menutupi atau bahkan mengurang hal negatif.
            Keberadaan anak tak akan jauh dari keberadaan sang ibu. Ibu-ibu disini membuat saya seringkali merasa bahwa “hanya memberi tak harap kembali bagai sang surya menyinari dunia” tak hanya berlaku  bagi mereka melainkan bagi saya. Mungkin mereka melihat saya dan teman-teman seperti percikan cahaya yang menyinari harapan-harapan anaknya untuk belajar dan berilmu. Ibu-ibu di Tugu Utara menggandeng erat kami untuk memberikan perubahan di kampungnya sendiri. Keharuan makin dirasakan ketika menyaksikan ibu-ibu disini sudah mulai minimalisasi pura-pura tidak tahu kelakuan membuang sampah sembarangan. Senyum tawa mereka tak kalah bahagianya dengan anak-anak dan KAMI. Masa-masa senyum tawa ini rasanya jauh berlipat ganda dibanding dengan jumlah duka. Sungguh mereka adalah bagian dari orang-orang yang memiliki senyum ini.

            Bersama kesulitan selalu ada kemudahan. Bersama berbagai duka selalu ada suka. Dan kali ini saya diajarkan untuk merasakan suka yang terpaut jauh mengharukan di Tugu Utara 06/04.

Jul 8, 2013

Lihatlah Lebih Dekat (K2N tematik Universitas Indonesia)

#K2NTematikUI2013
Kuliah Kerja Nyata Tematik Universitas Indonesia 2013

Area Hulu Ciliwung
Kampung Sukatani, RT 06 RW 04, Desa Tugu Utara, Bogor
Tujuan                         : Pengorganisasian masyarakat melalui pengelolaan lingkungan.
Sub-topik yang diambil : Klasifikasi, pemanfaatan, dan pengelolaan sampah.
Program                       : Edukasi anak-anak, edukasi warga, dan advokasi pengadaan TPS.

Gue berkesempatan tinggal di tengah-tengah perbukitan yang di apit tiga gunung; Gunung Gede, Gunung Pangrango, dan Gunung Salak yang disekitar Puncak Bogor. Diiringi udara yang segar dan pemandangan yang hijau asri. Cukup tergambar jelas kah keindahan perbukitan dan pegunungan ini terlihat dari tempat tinggal gue? Apalagi ketika keluar dari rumah, posisi rumah persis deket tepi jurang yang mampu memperlihatkan tata letak dan kontur Kota Bogor bagian Kecamatan Cisarua. Kalo lagi duduk di Gazebo malam hari, Wuih Subhanallah cantiknya kerlap-kerlip kota dan bintang dilangit. Eye catching banget ngelihatnya (baju kaleeeee)

Berbagi. Ya! Kehadiran gue disini untuk berbagi kebermanfaatan.
Seperti janji Allah. Ketika kita memberi maka kita tidak akan merasakan kekurangan, malahan akan menerima dan merasakan hal yang lebih. Dan gue sangat merasakan kekuatan itu disini.

........
Ceritanya, hari ini gue kembali tersentuh dengan tingkah laku anak-anak. Untuk kesekian kalinya.

Ketika gue dan teman-teman untuk kedua kalinya mencoba menjelajahi area tempat tinggal, kami mencoba menjelajahi sampe puncak bukit tempat tinggal warga kami. Sungguh, puncak bukit jalanannya cukup curam dan berbatu, serta berkelok-kelok. Kanan-kiri pepohonan atau kebun tanpa ada tiang lampu atau listrik lho. Dan, kalo pukul 17.30 WIB wuih jangan jalan sendirian deh. Gelap, entar kepeleset dan rawan. Dinginnya bro sist, enggak nahan buat pemula tinggal seperti gue dan teman-teman.

Nah, posisinya lagi berjalan di area perbukitan yang bener-bener cukup terjal. Tiba-tiba dari nun kejauhan anak-anak yang tadinya sempat berpapasan dengan kami di kaki bukit, berteriak dan menyapa

"Kak Mayang, hati-hati yaa!"

Gue menoleh dan terkaget. Oh Tuhan, hati gue bener-bener tersentuh. Anak-anak mengingat nama gue dan menyapa sekaligus mengingatkan gue melalui kalimat-kalimat pendek tapi penuh makna. Padahal baru satu kali gue bertemu dan mengenalkan diri ke mereka. Sungguh cepatnya informasi disebarkan melalui anak-anak.

"Cuma Kak Mayang aja nih?" (Timpal salah satu teman gue)

Disahut dengan,

"Kakak! Kakak! Kalo jatuh nanti BANGUN lagi yaaa!!!" (menambahkan sembari melambaikan tangan dari atas bukit yang berbeda dari kami)

Hati terharu. Wajah merona. Bibir terdiam.

Oh, Guys! Kalimat nya sederhana tapi bermakna luar biasa. Tersipu malu. Gue yang sedang berada dalam kondisi keletihan mendaki perbukitan untuk menuju tempat edukasi warga, malah diberi support dari mereka. Sempet ngos-ngosan dan ngedumel dalam hati karena tidak kunjung sampai, akan tetapi semua rasa itu tiba-tiba hilang. Senyum mereka, tawa mereka, ekspresi mereka, kata-kata mereka, menjadi suplemen sekaligus energi positif untuk semakin semangat memberi kebermanfaatan buat mereka dan desa ini.

.........

Sungguh, makin membuka mata bahwa keluh kesah dalam hati dan keletihan hanya menjadi butiran debu dari sekian banyak energi untuk berbagi kepada mereka.

Lihatlah lebih dekat. Di atas langit masih ada langit. Semoga kamu berdiri di langit yang tepat dengan cara yang tepat.

Diam atau Bergerak

Waktu terus berlalu tapi engkau masih disana Hari terus berlalu tapi engkau masih di singgasana Lepaskan singgasana karena engkau perlu ta...