Analisis Tim Berners Lee Menurut 4 P
Pada
zaman yang telah serba modern ini, internet merupakan hal yang cukup esensial
dalam kehidupan sehari-hari. Internet tidak hanya membantu dalam bertukar
informasi, akan tetapi juga membantu dalam menghubungkan jaringan orang-orang.
Ketika berbicara mengenai internet, erat kaitannya dengan World Wide Web atau WWW. WWW adalah
program software komputer karya Sir Timothy Berners-Lee yang telah memberikan
pengaruh besar pada perubahan kemajuan teknologi di dunia. Karyanya berupa WWW telah banyak membantu orang lain untuk
berhubungan satu sama lain baik dalam hal bertukar informasi ataupun kolaborasi
mengerjakan tugas-tugas. Sir Timothy Berners-Lee merupakan salah satu orang
yang memacu tingkat perkembangan industri kreatifitas di dunia melalui karya
WWW miliknya. Beberapa hasil industri kreatifitas melalui karya WWW miliknya
seperti Facebook, Twitter, Google,
Blogger, dan Wikipedia. Maka dari
itu, Sir Timothy Berners-Lee layak termasuk dalam kategori orang yang kreatif. Hal
ini dikarenakan Tim-Berners Lee memiliki ciri-ciri yang sesuai dengan analisa
4P yaitu pribadi kreatif, produk kreatif, proses kreatif, dan press. Berikut adalah analisa 4P untuk
Sir Timothy Berners-Lee sebagai orang yang kreatif.
1.
Pribadi Kreatif/
Person
Seseorang akan
memiliki pribadi kreatif apabila memiliki bakat dan sikap kreatif. Hal ini
dikarenakan untuk menjadi kreatif diperlukan modal dasar. Modal tersebut bisa
didapatkan baik secara turun-temurun dari keluarga ataupun didapat dari
pembelajaran di lingkungan. Selain itu pribadi kreatif juga dipengaruhi oleh
cara berpikir divergen dan konvergen yang digunakan oleh orang yang
bersangkutan.
1.1.Bakat
Kreatif
Bakat
kreatif terdiri dari beberapa aspek, yaitu kepekaan terhadap masalah,
kelancaran berpikir, keluwesan berpikir, elaborasi, dan orisinalitas. Beberapa
aspek ini umumnya didapat dari sejak lahir. Tim-Berners Lee sejak kecil memang
telah menampakkan kepeduliannya dan kepekaannya terhadap berbagai permasalahan
disekitarnya. Sebagai contoh, saat masih kecil kehidupan lingkungan sekolahnya
banyak dikelilingi oleh jalan rel kereta api. Dia sering mengamati hal tersebut
hingga bermunculan ide-ide unik yang cemerlang. Hasrat kreatifnya mulai muncul
ketika dia berkeinginan agar nantinya kereta api tersebut bergerak sesuai
loopnya yang disesuaikan dengan sebuah lagu lengkap yang memiliki aturan atau
acuan tersendiri ketika akan berhenti di stasiun-stasiun. Jadi, kereta api
tersebut bergerak sesuai dengan lagu yang disesuaikan. Sungguh hal yang jarang
terpikir oleh orang pada umumnya.
Kelancaran
berpikir juga diperlihatkan oleh Tim- Berners Lee sesaat setelah pertemuan
pertama kalinya dengan komputer. Dia mencoba membuat peraga komputer yang sama
seperti komputer dikantor ayahnya. Dia menaruh jam dinding dan meja didepannya.
Kemudian dia menaruh pita kertas yang dapat didorong oleh kardus juga dibawah
laci mejanya. Hal ini dilakukannya untuk mempersamakan karyanya dengan komputer
asli. Ini merupakan suatu hal yang luar biasa kreatif karena saat itu usianya
masih dalam masa sekolah dasar. Selain itu, bakat keluwesan berpikir yang
dimiliki Sir Timothy Berners-Lee berkembang dari SMA karena distimulasi untuk
memikirkan alternatif jawaban dalam memecahkan soal oleh guru kimianya, Daffy
Pernell dan guru matematikanya, Frank Grundy.
Kemudian,
semakin dewasa kepekaan terhadap masalah, kelancaran, dan keluwesan berpikirnya
pun semakin berkembang. Hal ini terlihat ketika dia bekerja di CERN (the
European Organization for Nuclear Research). Dia mencoba memecahkan
permasalahannya yang sulit bekerja sesuai dengan sistem program hierarki atau
cabang pohon yang dtetapkan oleh CERN. Menurutnya, sistem tersebut rumit dan
acak karena tempat penyimpannya tidak terakses secara teratur. Alhasil, dia
mencoba mengkolaborasikan antara hypertext dan multiple text object secara
bersama-sama melalui single word
associations yang kemudian melahirkan sistem Enquire. Sistem ini memiliki ruang lingkup yang lebih imajiner dan
lebih besar sehingga membantunya untuk bekerja dalam sebuah ruang kerja
kolaboratif bagi orang untuk merancang sistem bersama.
Dalam
membuat program-program, Tim-Berners Lee tidak menduplikat hasil karya orang
lain, akan tetapi dia mencoba menghasilkan karya yang baru melalu elaborasi
HTML, HTTP, dan URL yang telah ada ketika dia bekerja di CERN. Dia merasa hal
tersebut belum cukup membantunya dalam menyelesaikan program-program kerja yang
harus dia selesaikan. Kemudian, dari hasil elaborasi tersebut menghasilkan
sebuah karya yang bernama World Wide Web atau
WWW. WWW merupakan karya original Tim-Berners Lee. Saat itu, tidak ada hasil
karya kreatifitas seperti dia karena sistem yang sedang populer adalah sistem
hierarki atau cabang pohon. Hal itu merupakan gerbang baru bagi industri
kreatifitas dunia dalam menciptakan produk-produk kreatif.
1.2.
Sikap Kreatif
Orang yang
kreatif tentu memiliki sikap-sikap yang kreatif. Beberapa ciri-ciri sikap
kreatif adalah terbuka pada pengalaman baru, memiliki rasa ingin tahu, ulet,
mandiri, berani ambil resiko, dan berani tampil beda. Sir Timothy Berners- Lee
memiliki ciri-ciri sikap kreatif ini sejak kecil hingga dia menemukan WWW. Hal
ini pertama kali dipengaruhi oleh sikapnya yang terbuka pada pengalaman baru.
Sebagai contoh, Saat dia bingung menentukan arah dan tujuan bekerja setelah
keluar dari Oxford, dia mencoba untuk memulai pengalaman baru untuk bekerja di
CERN yang membawanya menjadi konsultan program. Hal itu tidak pernah
terpikirkan oleh dirinya, karena dia bekerja di CERN hanya dengan membawa fakta
bahwa dia bisa menggunakan mikroprosesor. Namun, siapa bisa menyangka bahwa
awal bekerja di CERN ini yang mengantarkannya untuk menemukan WWW. Memang semua
yang dilakukannya memerlukan proses dan waktu yang panjang.
Kemudian, rasa
ingin tahu yang besar juga merupakan salah satu faktor pendorong Tim-Berners
Lee menemukan WWW. Sejak kecil, rasa ingin tahunya mulai nampak saat dia sedang
bermain bersama temannya. Hal yang ia bahas bersama temannya bukan permainan
melainkan hal yang berhubungan dengan sains dan matematika. Ketertarikan untuk
mengutak-atik barang elektronik juga merupakan salah satu rasa ingin tahunya
yang mendorong agar bisa menciptakan suatu produk kreatif yang baru.
Sikap ulet yang
dimiliki oleh Tim-Berners Lee juga membantu dalam penemuan WWW karyanya. Saat orang banyak kurang mendukung
dengan sistem Enquire, dia tetap
mempertahankan dan menggunakan karyanya tersebut. Hingga dia juga mengahasilkan
sistem vacuum control state untuk
membantu pekerjaannya. Sistem Enquire yang
telah dihasilkan malah dijadikan sebagai program sampingan untuk mendampingi store random associations program. Jika
dia tidak ulet, kemungkinan karyanya hanya akan berhenti sampai saat itu saja.
Sikap uletnya ini diiringi kemampuannya untuk berani mengambil resiko. Disaat
banyak orang tidak mendukung karyanya, dia tetap memperjuangkan karyanya hingga
menawarkan kepada temannya untuk digunakan.
Sistem Enquire yang pertama kali dia ciptakan
memang awalnya hanya untuk kepentingan pribadinya saja demi mencukupi kebutuhan
otonomi dirinya, akan tetapi setelah itu dia kembangkan menjadi program yang
bisa digunakan oleh banyak orang. Sama hal nya dengan WWW yang kemungkinan
dapat menghasilkan keuntungan banyak. Dalam karya WWW miliknya, Tim-Berners Lee
berani mengambil resiko untuk menggratiskan dan membebaskan pengguna WWW.
Tim-Berners Lee mengatakan bahwa yang dia cari bukan keuntungan komersil
melainkan kebermanfaatan karyanya untuk banyak orang. Menurut dia, karyanya
tidak akan berguna jika tidak ada orang yang menggunakannya. WWW didesain
memang untuk menghubungkan jaringan orang-orang bukan untuk menghubungkan
jaringan komputer-komputer.
WWW memang merupakan
gerbang baru di era program pada masa itu. Saat itu, program yang digunakan
adalah hierarki atau cabang pohon yang menurut Tim-Berners Lee merupakan hal
yang rumit dan acak. Keberaniannya untuk mengambil resiko dan tampil beda pada
program WWW patut dikatakan kreatif. Hal ini dkarenakan, dari keberanian
mengambil resiko dan tampil beda ini mengantarkan Tim-Berners Lee pada gerbang
kesuksesan seperti sekarang ini. Hingga akhirnya Tim-Berners Lee dikatakan
sebagai “Bapak Penemu WWW”.
1.3
Inventor,
Inovator, dan Entrepreneur
Tim-Berners
Lee merupakan penemu dari WWW. Hal ini telah banyak diketahui oleh khalayak
umum sehingga Tim-Berners Lee dijuluki
sebagai “Bapak WWW”. Hal ini menunjukan bahwa Tim-Berners Lee merupakan
Inventor. Selain itu dia juga merupakan inovator. Disebut sebagai Inovator
karena dia telah melakukan inovasi pada produk sistem yang telah ada sehingga
menjadi lebih baik dan lebih berguna. Hal ini diawali dari kolaborasi antara
HTML, HTTP, dan URL yang berubah menjadi WWW. Sebelum menghasilkan WWW,
Tim-Berners Lee menghasilkan Enquire. Namun
Enquire tidak banyak diterima oleh
orang terutama teman kerjanya. Sebagai penyempurnaannya, maka dia menginovasi dan
menghasilkan WWW tersebut. Enquire dan
WWW tidak diciptakan untuk mencari keuntungan akan tetapi agar membantu
memudahkan bertukar informasi dan pencarian dokumen. Walaupun begitu,
Tim-Berners Lee tetap merupakan entrepreneur karena telah menciptakan berbagai
produk kreatif dan mendorong industri kreatifitas berkembang.
2.
Produk Kreatif
Produk yang dihasilkan oleh
Tim-Berners Lee menampilkan hal yang berbeda, baru, dan berguna. Seperti yang telah disinggung diatas, Enquire dan WWW merupakan produk yang mengkolaborasikan
hal yang telah ada sehingga menjadi hal yang baru. Hal yang baru ini tentu
berbeda dan tidak sama seperti yang telah ada. Produk kreatif hasil Tim-Berners
Lee merupakan sistem yang canggih. Sistem ini memang awalnya hanya berguna dan
dimanfaatkan oleh Tim-Berners Lee sendiri namun lama kelamaan Tim Berners Lee
memanfaatkan karyanya terutama WWW untuk banyak orang.
Hasil karya Tim-Berners Lee ini baru
dan tidak ada yang sama dengan hasil karya lain. Dikatakan baru karena saat itu
sistem yang berkembang adalah hierarki atau cabang pohon yang masih berupa store random associations. Sedangkan
Tim-Berners Lee menampilkan sistem yang teratur dan bisa diakses dengan mudah
tanpa log in terlebih dahulu seperti
sistem hierarki. Ini menampakkan dua hal yang berbeda. Sehingga dapat dikatakan
bahwa karya Tim-Berners Lee berbeda dan baru.
WWW yang dihadirkan Tim-Berners Lee
banyak digunakan orang karena programnya yang lebih sederhana dan tidak rumit
seperti random associations yang
harus menghubungkan satu user ke user lain terlebih dahulu agar dapat bertukar
informasi berupa file, dokumen,
ataupun foto. Hal ni juga menunjukan bahwa sistem yang ditawarkan oleh
Tim-Berners Lee berbeda dan jauh lebih baik daripada sistem yang ada pada saar
itu. Web yang diciptakan Tim-Berners Lee berguna untuk menghubungkan jaringan
orang-orang bukan menghubungkan jaringan-jaringan komputer. Hal ini sangat
ditekankan oleh Berners-Lee bahwa manfaat web tersebut untuk orang-orang sangat
banyak. Selain itu web juga untuk mendukung pengaturan set-set kelompok manusia
yang dapat memberikan manfaat.
3.
Proses kreatif
Dalam melakukan
proses-proses menciptakan hal kreatif, ada lima tahapan yang akan diproses
yaitu persiapan, inkubasi, iluminasi, verifikasi, dan implementasi. Berikut ini
adalah penjelasan dari kelima tahap proses kreatif Tim-Berners Lee untuk menghasilkan
produk kreatifnya.
3.1 Persiapan
Sejak kecil, dia
memiliki ketertarikan dibidang matematika dan elektronik. Secara tidak langsung
banyak kejadian yang telah mampu mengasah kemampuannya sebelum menciptakan WWW.
Dengan ilmu matematika dan bakat mengutak-atik barang elektronik, Tim-Berners
Lee mampu mengubah kalkulator bekas menjadi sebuah keyboard QWERTY yang
bermanfaat bagi dirinya sendiri. Hal itu dilakukan Tim-Berners Lee saat masih
berada di sekolah dasar. Selain itu, dari masa sekolah juga Tim-Berners Lee
juga sudah lebih tertarik dengan hal-hal yang membahas matematika dan sains.
Hal ini dipengaruhi juga oleh dukungan guru fisika dan matematikanya sehingga
ketertarikan terhadap kedua mata pelajaran ini lebih. Ini merupakan tahapan
dimana proses terciptanya gagasan produktif yang kreatif.
3.2 Inkubasi
Inkubasi yang
merupakan proses mengalihkan perhatian sejenak dari mencari alternatif
penyelesaian permasalahan. Tim-Berners
Lee melakukan beberapa hal inkubasi saat memikirkan alternatif penyelesaian
permasalahan. Hal tersebut diantaranya mengobrol bersama temannya sambil minum
kopi. Minum kopi adalah inkubasi dari proses penciptaan Enquire. Beberapa hal yang disukai oleh Tim-Berners Lee seperti
mendaki gunung, berjalan di alam bebas, dan bersenda-gurau bersama keluarganya.
3.3
Iluminasi
Tim-Berners Lee
menyatakan bahwa dia tidak sependapat bahwa ada “AHA moment”. Dia mencurigai
mengenai pendapat ini. Menurut Tim-Berners Lee alternatif penyelesaian masalah
tidak akan ada tanpa adanya diskusi atau proses bertukar pikiran dengan orang
lain. Tim-Berners Lee juga mencurigai kemungkinan iluminasi yang didapat
Archimedes dalam bak mandi. Menurut Tim-Berners Lee, kemungkinan Archimedes
sebenarnya telah mendapat solusi permasalahannya hanya saja dia mulai terpikir
dan mengerti idenya ketika berada di bak mandi.
Namun, dalam
kenyataan Tim-Berners Lee mendapatkan ide membuat program Enquire dan WWW sebagai hasil perasaan terbeban atau depresi karena
kesulitan dalam menyelesaikan permasalahannya. Hingga akhirnya dia mencoba
berbagai cara agar mampu menemukan alternatif permasalahannya. Alhasil,
alternatif penyelesaian permasalahannya dalam kesusahan mencari dokumen juga
memberikan manfaat kepada teman-teman kerjanya dan orang lain.
3.4 Verifikasi
Dalam proses ini, Tim-Berners Lee
mencoba menguji kevalidan dan manfaat dari sistem yang dia hasilkan kepada
dirinya sendiri terlebih dahulu. Dia mempraktekkan sistem WWW untuk membantu
menyelesaikan pekerjaannya. Setelah dia merasa hal tersebut sudah baik, dia
mencoba menawarkan dan menerapkan pada teman-teman kerja di CERN. Setelah
merasa hal itu baik dan berhasil, Tim-Berners Lee baru memunculkan WWW kepada
khalayak umum.
3.5 Eksploitasi
Tim-Berners Lee
menyatakan sendiri bahwa dirinya memang ingin WWW hasil karyanya digunakan oleh
khalayak umum. Tim-Berners Lee menginginkan bahwa WWW dapat dimanfaat oleh
banyak orang bertukar informasi. Tim-Berners Lee tidak ingin menjadikan WWW
sebagai ajang komersil meraup keuntungan. Hal ini dikarenakan, WWW akan berguna
jika semua orang menggunakannya secara bebas dan tidak ada aturan pembayaran
yang terkait. Jika ada aturan pembayaran maka hal ini jelas akan menghambat proses
pertukaran informasi dan pencarian dokumen sehingga manfaat WWW sebagai wadah
yang memudahkan orang lain untuk bertukar informasi atau mencari dokumen tidak
bermanfaat.
4.
Pencetus
kreativitas/ Press
Kreativitas
merupakan kesinambungan Csikszentmihalyi antara
individu, domain/ranah, bidang serta aspek sosial. Selain itu, ada juga faktor Creativogenic yang berhubungan dengan
beberapa hal kreativitas Tim-Berners Lee. Dibawah ini adalah
penjelasan-penjelasan kreativitas yang dihasilkan Tim-Berners Lee sebagai
pencetus kreativitas.
4.1 Sistem
Model Csikszenthimalyi
4.1.1.
Culture
Sir Timothy
Berners-Lee memiliki ketertarikan dalam hal mengotak-atik barang bekas atau
barang yang setengah rusak agar bisa dihasilkan barang yang lebih bermanfaat.
Salah satu contohnya saja yaitu kalkulator bekas yang ditemukannya ditempat
sampah. Kalkulator tersebut ditambahkannya dengan matriks dioda untuk
menghubungkan kode dan biner disetiap angka. Tulisan-tulisan angka dikalkulator
dihapus lalu diubahnya dengan keyboard QWERTY sehingga menjadis sebuah
keyboard. Selain itu, dia menyukai buka-buku fiksi ilmiah seperti cerita
detektif. Dia juga menyukai alam bebas dan berjalan-jalan disekitar area
pergunungan bersama teman-temannya.
4.1.2.
Field
Tidak hanya
latar belakang orang tua, di lingkunganpun Berners-Lee memang sering
mengaplikasikan ilmu matematikanya. Dia bersama teman seperermainannya lebih
sering membahas topik mengenai matematika daripada hal yang atletis. Malahan
topik fisika, kimia, serta biologi juga sering dibahas.
4.1.3.
Person
Dari masa
kanak-kanak, Sir Timothy Berenrs-Lee memang sudah dibiasakan hidup berdampingan
dengan matematika oleh orangtuanya. Orangtuanya sangat meyukai dan memiliki
kehebatan dalam matematika. Hal ini diturunkan secara tidak langsung kepada
dirinya dan adik-adiknya. Cara orangtuanya menyampaikan ilmu matematika pun
termasuk unik. Salah satunya melalui penghitungan bahan pembuat kue yaitu
seberapa kg tepung yang digunakan ketika mereka sedang membuat sebuah kue.
Selain itu, ibunya memang merupakan salah satu programmer paling awal dalam tim
perancang komputer di Inggris. Sedangkan ayahnya juga merupakan programmer tapi
di London. Ayah dan ibunya bertemu di Manchester University ketika melakukan
pembuatan program secara bersama-sama. Hal ini menampilkan kewajaran jika Sir
Timothy berners-Lee sangat tertarik dibidang pembuatan-pembuatan progam juga.
4.2.
Creativogenic
Berdasarkan
kesembilan kategori Creativogenic, yang termasuk dalam kreativitas Tim-Berners
Lee diantaranya ada keterbukaan, lingkungan yang permeable, dan interaksi.
Keterbukaan dilakukan Tim-Berners Lee saat menerima pendapat dari
teman-temannya. Dia terbuka dan menerima komentar teman-temannya saat Enquire tidak banyak yang menerima
digunakan. Tim-Berners Lee menerima komentar tersebut dan menjadikan sebuah
acuan untuk memeriksa kesalahan apa yang membuat orang lain terutama rekan
kerjanya tidak menerima.
Dengan
melakukan penyesuaian dengan kondisi lingkungan program atau sistem yang
digunakan, hasil karya WWW Tim-Berners Lee dapat diterima dikhalayak umum.
Memperkenalkan WWW juga ditempuh Tim-Berners Lee melalui teman-teman kerjanya,
yaitu melalui interaksi sesama rekan kerja di CERN lalu ke khalayak umum.
Sir timothy
berners-lee biography, Father of the world wide web. (2007)
Retrieved from
http://www.achievement.org/autodoc/page/ber1bio-1.
Diakses tanggal 07 April 2012
11.00 WIB
Sir timothy
berners-lee interview, Father of the world wide web. (2007)
Retrieved from
http://www.achievement.org/autodoc/page/ber1int-1.
Diakses 07 April 2012 11.30 WIB
Sir timothy
berners-lee profile, Father of the world wide web. (2010).
Retrieved from
http://www.achievement.org/autodoc/page/ber1pro-1.
Diakses tanggal 07 April 2012
12.00 WIB