Jul 2, 2012

Tugas Mid-Test Mata Kuliah Identifikasi, Pengembangan, dan Kreatifitas

Ini adalah hasil tugas midtest mata kuliah Identifikasi, Pengembangan, dan Kreatifitas (IPK) saya saat semester dua. Cukup menuras keringat. Semoga bisa membantu para pembaca mendapatkan inspirasi dan informasi :)


Analisis Tim Berners Lee Menurut 4 P

Pada zaman yang telah serba modern ini, internet merupakan hal yang cukup esensial dalam kehidupan sehari-hari. Internet tidak hanya membantu dalam bertukar informasi, akan tetapi juga membantu dalam menghubungkan jaringan orang-orang. Ketika berbicara mengenai internet, erat kaitannya dengan World Wide Web atau WWW. WWW adalah program software komputer karya Sir Timothy Berners-Lee yang telah memberikan pengaruh besar pada perubahan kemajuan teknologi di dunia. Karyanya berupa WWW telah banyak membantu orang lain untuk berhubungan satu sama lain baik dalam hal bertukar informasi ataupun kolaborasi mengerjakan tugas-tugas. Sir Timothy Berners-Lee merupakan salah satu orang yang memacu tingkat perkembangan industri kreatifitas di dunia melalui karya WWW miliknya. Beberapa hasil industri kreatifitas melalui karya WWW miliknya seperti Facebook, Twitter, Google, Blogger, dan Wikipedia. Maka dari itu, Sir Timothy Berners-Lee layak termasuk dalam kategori orang yang kreatif. Hal ini dikarenakan Tim-Berners Lee memiliki ciri-ciri yang sesuai dengan analisa 4P yaitu pribadi kreatif, produk kreatif, proses kreatif, dan press. Berikut adalah analisa 4P untuk Sir Timothy Berners-Lee sebagai orang yang kreatif.

1.        Pribadi Kreatif/ Person
Seseorang akan memiliki pribadi kreatif apabila memiliki bakat dan sikap kreatif. Hal ini dikarenakan untuk menjadi kreatif diperlukan modal dasar. Modal tersebut bisa didapatkan baik secara turun-temurun dari keluarga ataupun didapat dari pembelajaran di lingkungan. Selain itu pribadi kreatif juga dipengaruhi oleh cara berpikir divergen dan konvergen yang digunakan oleh orang yang bersangkutan.

1.1.Bakat Kreatif
   Bakat kreatif terdiri dari beberapa aspek, yaitu kepekaan terhadap masalah, kelancaran berpikir, keluwesan berpikir, elaborasi, dan orisinalitas. Beberapa aspek ini umumnya didapat dari sejak lahir. Tim-Berners Lee sejak kecil memang telah menampakkan kepeduliannya dan kepekaannya terhadap berbagai permasalahan disekitarnya. Sebagai contoh, saat masih kecil kehidupan lingkungan sekolahnya banyak dikelilingi oleh jalan rel kereta api. Dia sering mengamati hal tersebut hingga bermunculan ide-ide unik yang cemerlang. Hasrat kreatifnya mulai muncul ketika dia berkeinginan agar nantinya kereta api tersebut bergerak sesuai loopnya yang disesuaikan dengan sebuah lagu lengkap yang memiliki aturan atau acuan tersendiri ketika akan berhenti di stasiun-stasiun. Jadi, kereta api tersebut bergerak sesuai dengan lagu yang disesuaikan. Sungguh hal yang jarang terpikir oleh orang pada umumnya.
Kelancaran berpikir juga diperlihatkan oleh Tim- Berners Lee sesaat setelah pertemuan pertama kalinya dengan komputer. Dia mencoba membuat peraga komputer yang sama seperti komputer dikantor ayahnya. Dia menaruh jam dinding dan meja didepannya. Kemudian dia menaruh pita kertas yang dapat didorong oleh kardus juga dibawah laci mejanya. Hal ini dilakukannya untuk mempersamakan karyanya dengan komputer asli. Ini merupakan suatu hal yang luar biasa kreatif karena saat itu usianya masih dalam masa sekolah dasar. Selain itu, bakat keluwesan berpikir yang dimiliki Sir Timothy Berners-Lee berkembang dari SMA karena distimulasi untuk memikirkan alternatif jawaban dalam memecahkan soal oleh guru kimianya, Daffy Pernell dan guru matematikanya, Frank Grundy.
Kemudian, semakin dewasa kepekaan terhadap masalah, kelancaran, dan keluwesan berpikirnya pun semakin berkembang. Hal ini terlihat ketika dia bekerja di CERN (the European Organization for Nuclear Research). Dia mencoba memecahkan permasalahannya yang sulit bekerja sesuai dengan sistem program hierarki atau cabang pohon yang dtetapkan oleh CERN. Menurutnya, sistem tersebut rumit dan acak karena tempat penyimpannya tidak terakses secara teratur. Alhasil, dia mencoba mengkolaborasikan antara hypertext dan multiple text object secara bersama-sama melalui single word associations yang kemudian melahirkan sistem Enquire. Sistem ini memiliki ruang lingkup yang lebih imajiner dan lebih besar sehingga membantunya untuk bekerja dalam sebuah ruang kerja kolaboratif bagi orang untuk merancang sistem bersama.
         Dalam membuat program-program, Tim-Berners Lee tidak menduplikat hasil karya orang lain, akan tetapi dia mencoba menghasilkan karya yang baru melalu elaborasi HTML, HTTP, dan URL yang telah ada ketika dia bekerja di CERN. Dia merasa hal tersebut belum cukup membantunya dalam menyelesaikan program-program kerja yang harus dia selesaikan. Kemudian, dari hasil elaborasi tersebut menghasilkan sebuah karya yang bernama World Wide Web atau WWW. WWW merupakan karya original Tim-Berners Lee. Saat itu, tidak ada hasil karya kreatifitas seperti dia karena sistem yang sedang populer adalah sistem hierarki atau cabang pohon. Hal itu merupakan gerbang baru bagi industri kreatifitas dunia dalam menciptakan produk-produk kreatif.

1.2.                 Sikap Kreatif
                                    Orang yang kreatif tentu memiliki sikap-sikap yang kreatif. Beberapa ciri-ciri sikap kreatif adalah terbuka pada pengalaman baru, memiliki rasa ingin tahu, ulet, mandiri, berani ambil resiko, dan berani tampil beda. Sir Timothy Berners- Lee memiliki ciri-ciri sikap kreatif ini sejak kecil hingga dia menemukan WWW. Hal ini pertama kali dipengaruhi oleh sikapnya yang terbuka pada pengalaman baru. Sebagai contoh, Saat dia bingung menentukan arah dan tujuan bekerja setelah keluar dari Oxford, dia mencoba untuk memulai pengalaman baru untuk bekerja di CERN yang membawanya menjadi konsultan program. Hal itu tidak pernah terpikirkan oleh dirinya, karena dia bekerja di CERN hanya dengan membawa fakta bahwa dia bisa menggunakan mikroprosesor. Namun, siapa bisa menyangka bahwa awal bekerja di CERN ini yang mengantarkannya untuk menemukan WWW. Memang semua yang dilakukannya memerlukan proses dan waktu yang panjang.
Kemudian, rasa ingin tahu yang besar juga merupakan salah satu faktor pendorong Tim-Berners Lee menemukan WWW. Sejak kecil, rasa ingin tahunya mulai nampak saat dia sedang bermain bersama temannya. Hal yang ia bahas bersama temannya bukan permainan melainkan hal yang berhubungan dengan sains dan matematika. Ketertarikan untuk mengutak-atik barang elektronik juga merupakan salah satu rasa ingin tahunya yang mendorong agar bisa menciptakan suatu produk kreatif yang baru.
                        Sikap ulet yang dimiliki oleh Tim-Berners Lee juga membantu dalam penemuan WWW  karyanya. Saat orang banyak kurang mendukung dengan sistem Enquire, dia tetap mempertahankan dan menggunakan karyanya tersebut. Hingga dia juga mengahasilkan sistem vacuum control state untuk membantu pekerjaannya. Sistem Enquire yang telah dihasilkan malah dijadikan sebagai program sampingan untuk mendampingi store random associations program. Jika dia tidak ulet, kemungkinan karyanya hanya akan berhenti sampai saat itu saja. Sikap uletnya ini diiringi kemampuannya untuk berani mengambil resiko. Disaat banyak orang tidak mendukung karyanya, dia tetap memperjuangkan karyanya hingga menawarkan kepada temannya untuk digunakan.
                        Sistem Enquire yang pertama kali dia ciptakan memang awalnya hanya untuk kepentingan pribadinya saja demi mencukupi kebutuhan otonomi dirinya, akan tetapi setelah itu dia kembangkan menjadi program yang bisa digunakan oleh banyak orang. Sama hal nya dengan WWW yang kemungkinan dapat menghasilkan keuntungan banyak. Dalam karya WWW miliknya, Tim-Berners Lee berani mengambil resiko untuk menggratiskan dan membebaskan pengguna WWW. Tim-Berners Lee mengatakan bahwa yang dia cari bukan keuntungan komersil melainkan kebermanfaatan karyanya untuk banyak orang. Menurut dia, karyanya tidak akan berguna jika tidak ada orang yang menggunakannya. WWW didesain memang untuk menghubungkan jaringan orang-orang bukan untuk menghubungkan jaringan komputer-komputer.
                        WWW memang merupakan gerbang baru di era program pada masa itu. Saat itu, program yang digunakan adalah hierarki atau cabang pohon yang menurut Tim-Berners Lee merupakan hal yang rumit dan acak. Keberaniannya untuk mengambil resiko dan tampil beda pada program WWW patut dikatakan kreatif. Hal ini dkarenakan, dari keberanian mengambil resiko dan tampil beda ini mengantarkan Tim-Berners Lee pada gerbang kesuksesan seperti sekarang ini. Hingga akhirnya Tim-Berners Lee dikatakan sebagai “Bapak Penemu WWW”.

            1.3        Inventor, Inovator, dan Entrepreneur
                                    Tim-Berners Lee merupakan penemu dari WWW. Hal ini telah banyak diketahui oleh khalayak umum sehingga Tim-Berners Lee dijuluki  sebagai “Bapak WWW”. Hal ini menunjukan bahwa Tim-Berners Lee merupakan Inventor. Selain itu dia juga merupakan inovator. Disebut sebagai Inovator karena dia telah melakukan inovasi pada produk sistem yang telah ada sehingga menjadi lebih baik dan lebih berguna. Hal ini diawali dari kolaborasi antara HTML, HTTP, dan URL yang berubah menjadi WWW. Sebelum menghasilkan WWW, Tim-Berners Lee menghasilkan Enquire. Namun Enquire tidak banyak diterima oleh orang terutama teman kerjanya. Sebagai penyempurnaannya, maka dia menginovasi dan menghasilkan WWW tersebut. Enquire dan WWW tidak diciptakan untuk mencari keuntungan akan tetapi agar membantu memudahkan bertukar informasi dan pencarian dokumen. Walaupun begitu, Tim-Berners Lee tetap merupakan entrepreneur karena telah menciptakan berbagai produk kreatif dan mendorong industri kreatifitas berkembang.

2.         Produk Kreatif
          Produk yang dihasilkan oleh Tim-Berners Lee menampilkan hal yang berbeda, baru, dan berguna.  Seperti yang telah disinggung diatas, Enquire dan WWW merupakan produk yang mengkolaborasikan hal yang telah ada sehingga menjadi hal yang baru. Hal yang baru ini tentu berbeda dan tidak sama seperti yang telah ada. Produk kreatif hasil Tim-Berners Lee merupakan sistem yang canggih. Sistem ini memang awalnya hanya berguna dan dimanfaatkan oleh Tim-Berners Lee sendiri namun lama kelamaan Tim Berners Lee memanfaatkan karyanya terutama WWW untuk banyak orang.
          Hasil karya Tim-Berners Lee ini baru dan tidak ada yang sama dengan hasil karya lain. Dikatakan baru karena saat itu sistem yang berkembang adalah hierarki atau cabang pohon yang masih berupa store random associations. Sedangkan Tim-Berners Lee menampilkan sistem yang teratur dan bisa diakses dengan mudah tanpa log in terlebih dahulu seperti sistem hierarki. Ini menampakkan dua hal yang berbeda. Sehingga dapat dikatakan bahwa karya Tim-Berners Lee berbeda dan baru.
          WWW yang dihadirkan Tim-Berners Lee banyak digunakan orang karena programnya yang lebih sederhana dan tidak rumit seperti random associations yang harus menghubungkan satu user ke user lain terlebih dahulu agar dapat bertukar informasi berupa file, dokumen, ataupun foto. Hal ni juga menunjukan bahwa sistem yang ditawarkan oleh Tim-Berners Lee berbeda dan jauh lebih baik daripada sistem yang ada pada saar itu. Web yang diciptakan Tim-Berners Lee berguna untuk menghubungkan jaringan orang-orang bukan menghubungkan jaringan-jaringan komputer. Hal ini sangat ditekankan oleh Berners-Lee bahwa manfaat web tersebut untuk orang-orang sangat banyak. Selain itu web juga untuk mendukung pengaturan set-set kelompok manusia yang dapat memberikan manfaat.

3.             Proses kreatif
Dalam melakukan proses-proses menciptakan hal kreatif, ada lima tahapan yang akan diproses yaitu persiapan, inkubasi, iluminasi, verifikasi, dan implementasi. Berikut ini adalah penjelasan dari kelima tahap proses kreatif Tim-Berners Lee untuk menghasilkan produk kreatifnya.

3.1    Persiapan
Sejak kecil, dia memiliki ketertarikan dibidang matematika dan elektronik. Secara tidak langsung banyak kejadian yang telah mampu mengasah kemampuannya sebelum menciptakan WWW. Dengan ilmu matematika dan bakat mengutak-atik barang elektronik, Tim-Berners Lee mampu mengubah kalkulator bekas menjadi sebuah keyboard QWERTY yang bermanfaat bagi dirinya sendiri. Hal itu dilakukan Tim-Berners Lee saat masih berada di sekolah dasar. Selain itu, dari masa sekolah juga Tim-Berners Lee juga sudah lebih tertarik dengan hal-hal yang membahas matematika dan sains. Hal ini dipengaruhi juga oleh dukungan guru fisika dan matematikanya sehingga ketertarikan terhadap kedua mata pelajaran ini lebih. Ini merupakan tahapan dimana proses terciptanya gagasan produktif yang kreatif.

3.2      Inkubasi
            Inkubasi yang merupakan proses mengalihkan perhatian sejenak dari mencari alternatif penyelesaian permasalahan.  Tim-Berners Lee melakukan beberapa hal inkubasi saat memikirkan alternatif penyelesaian permasalahan. Hal tersebut diantaranya mengobrol bersama temannya sambil minum kopi. Minum kopi adalah inkubasi dari proses penciptaan Enquire. Beberapa hal yang disukai oleh Tim-Berners Lee seperti mendaki gunung, berjalan di alam bebas, dan bersenda-gurau bersama keluarganya.

3.3      Iluminasi
Tim-Berners Lee menyatakan bahwa dia tidak sependapat bahwa ada “AHA moment”. Dia mencurigai mengenai pendapat ini. Menurut Tim-Berners Lee alternatif penyelesaian masalah tidak akan ada tanpa adanya diskusi atau proses bertukar pikiran dengan orang lain. Tim-Berners Lee juga mencurigai kemungkinan iluminasi yang didapat Archimedes dalam bak mandi. Menurut Tim-Berners Lee, kemungkinan Archimedes sebenarnya telah mendapat solusi permasalahannya hanya saja dia mulai terpikir dan mengerti idenya ketika berada di bak mandi.
Namun, dalam kenyataan Tim-Berners Lee mendapatkan ide membuat program Enquire dan WWW sebagai hasil perasaan terbeban atau depresi karena kesulitan dalam menyelesaikan permasalahannya. Hingga akhirnya dia mencoba berbagai cara agar mampu menemukan alternatif permasalahannya. Alhasil, alternatif penyelesaian permasalahannya dalam kesusahan mencari dokumen juga memberikan manfaat kepada teman-teman kerjanya dan orang lain.

3.4      Verifikasi
            Dalam proses ini, Tim-Berners Lee mencoba menguji kevalidan dan manfaat dari sistem yang dia hasilkan kepada dirinya sendiri terlebih dahulu. Dia mempraktekkan sistem WWW untuk membantu menyelesaikan pekerjaannya. Setelah dia merasa hal tersebut sudah baik, dia mencoba menawarkan dan menerapkan pada teman-teman kerja di CERN. Setelah merasa hal itu baik dan berhasil, Tim-Berners Lee baru memunculkan WWW kepada khalayak umum.

3.5      Eksploitasi
            Tim-Berners Lee menyatakan sendiri bahwa dirinya memang ingin WWW hasil karyanya digunakan oleh khalayak umum. Tim-Berners Lee menginginkan bahwa WWW dapat dimanfaat oleh banyak orang bertukar informasi. Tim-Berners Lee tidak ingin menjadikan WWW sebagai ajang komersil meraup keuntungan. Hal ini dikarenakan, WWW akan berguna jika semua orang menggunakannya secara bebas dan tidak ada aturan pembayaran yang terkait. Jika ada aturan pembayaran maka hal ini jelas akan menghambat proses pertukaran informasi dan pencarian dokumen sehingga manfaat WWW sebagai wadah yang memudahkan orang lain untuk bertukar informasi atau mencari dokumen tidak bermanfaat.

4.             Pencetus kreativitas/ Press
Kreativitas merupakan kesinambungan Csikszentmihalyi antara individu, domain/ranah, bidang serta aspek sosial. Selain itu, ada juga faktor Creativogenic yang berhubungan dengan beberapa hal kreativitas Tim-Berners Lee. Dibawah ini adalah penjelasan-penjelasan kreativitas yang dihasilkan Tim-Berners Lee sebagai pencetus kreativitas.

4.1      Sistem Model Csikszenthimalyi
4.1.1.            Culture
Sir Timothy Berners-Lee memiliki ketertarikan dalam hal mengotak-atik barang bekas atau barang yang setengah rusak agar bisa dihasilkan barang yang lebih bermanfaat. Salah satu contohnya saja yaitu kalkulator bekas yang ditemukannya ditempat sampah. Kalkulator tersebut ditambahkannya dengan matriks dioda untuk menghubungkan kode dan biner disetiap angka. Tulisan-tulisan angka dikalkulator dihapus lalu diubahnya dengan keyboard QWERTY sehingga menjadis sebuah keyboard. Selain itu, dia menyukai buka-buku fiksi ilmiah seperti cerita detektif. Dia juga menyukai alam bebas dan berjalan-jalan disekitar area pergunungan bersama teman-temannya.

4.1.2.            Field
Tidak hanya latar belakang orang tua, di lingkunganpun Berners-Lee memang sering mengaplikasikan ilmu matematikanya. Dia bersama teman seperermainannya lebih sering membahas topik mengenai matematika daripada hal yang atletis. Malahan topik fisika, kimia, serta biologi juga sering dibahas.

4.1.3.        Person
Dari masa kanak-kanak, Sir Timothy Berenrs-Lee memang sudah dibiasakan hidup berdampingan dengan matematika oleh orangtuanya. Orangtuanya sangat meyukai dan memiliki kehebatan dalam matematika. Hal ini diturunkan secara tidak langsung kepada dirinya dan adik-adiknya. Cara orangtuanya menyampaikan ilmu matematika pun termasuk unik. Salah satunya melalui penghitungan bahan pembuat kue yaitu seberapa kg tepung yang digunakan ketika mereka sedang membuat sebuah kue. Selain itu, ibunya memang merupakan salah satu programmer paling awal dalam tim perancang komputer di Inggris. Sedangkan ayahnya juga merupakan programmer tapi di London. Ayah dan ibunya bertemu di Manchester University ketika melakukan pembuatan program secara bersama-sama. Hal ini menampilkan kewajaran jika Sir Timothy berners-Lee sangat tertarik dibidang pembuatan-pembuatan progam juga.

4.2.              Creativogenic
Berdasarkan kesembilan kategori Creativogenic, yang termasuk dalam kreativitas Tim-Berners Lee diantaranya ada keterbukaan, lingkungan yang permeable, dan interaksi. Keterbukaan dilakukan Tim-Berners Lee saat menerima pendapat dari teman-temannya. Dia terbuka dan menerima komentar teman-temannya saat Enquire tidak banyak yang menerima digunakan. Tim-Berners Lee menerima komentar tersebut dan menjadikan sebuah acuan untuk memeriksa kesalahan apa yang membuat orang lain terutama rekan kerjanya tidak menerima.
Dengan melakukan penyesuaian dengan kondisi lingkungan program atau sistem yang digunakan, hasil karya WWW Tim-Berners Lee dapat diterima dikhalayak umum. Memperkenalkan WWW juga ditempuh Tim-Berners Lee melalui teman-teman kerjanya, yaitu melalui interaksi sesama rekan kerja di CERN lalu ke khalayak umum.




Daftar Pustaka

Sir timothy berners-lee biography, Father of the world wide web. (2007) Retrieved from
    http://www.achievement.org/autodoc/page/ber1bio-1. Diakses tanggal 07 April 2012
    11.00 WIB

Sir timothy berners-lee interview, Father of the world wide web. (2007) Retrieved from
    http://www.achievement.org/autodoc/page/ber1int-1. Diakses 07 April 2012 11.30 WIB

Sir timothy berners-lee profile, Father of the world wide web. (2010). Retrieved from 
     http://www.achievement.org/autodoc/page/ber1pro-1. Diakses tanggal 07 April 2012
    12.00 WIB

Diam atau Bergerak

Waktu terus berlalu tapi engkau masih disana Hari terus berlalu tapi engkau masih di singgasana Lepaskan singgasana karena engkau perlu ta...