"Jika hari ini sama dengan hari kemarin, maka kamu termasuk orang yang merugi"
Pernah denger kalimat itu?
Atau malah sering denger kalimat itu?
Kalo gue sih, kalimat itu ngga hanya pernah didenger, melainkan sudah melekat dalam skema pikiran.
Jadi, Gue.....
Paling ngga suka kalo hal yang terjadi sekarang sama gagalnya dengan masa lalu. Paling ngga suka masa lalu dijadikan alasan kegagalan. Paling ngga suka mengungkit hal-hal buruk masa lalu tanpa melihat hal-hal positif yang berada dibalik itu semua. Paling ngga suka melihat hal dalam masa lalu hanya dari satu sudut pandang. Paling ngga suka hanya berkomentar dan mengkritik, TANPA MELAKUKAN PERUBAHAN. Paling ngga suka memaksakan kondisi yang menambah banyak hal negatif yang terjadi. PALING NGGA SUKA KALO SAMPE MASA LALU MENGGANGGU MASA SEKARANG.
Ketika masa lalu sudah terlewati, berarti lo memiliki masa sekarang untuk melakukan sebuah PROSES PERUBAHAN? BUKANKAH BEGITU? Yaa, walau mungkin setiap orang memiliki definsi PROSES yang berbeda-beda.
Kalo gue sih, sekarang baru mulai mengakui bahwa yang kesalahan di masa lalu, bukan gara-gara DIRI LO SENDIRI, atau ORANG-ORANG DIMASA LALU, atau LINGKUNGAN MASA LALU, atau, NASIB DI MASA LALU, atau WAKTU DI MASA LALU, melainkan karena CARA PANDANG ELO
Tere Liye, novel 'Daun yang jatuh tak pernah membenci angin';
"Daun yang jatuh tak pernah membenci angin, dia membiarkan dirinya jatuh begitu saja. Tak melawan, mengikhlaskan semuanya.
Bahwa hidup harus menerima, penerimaan yang indah. Bahwa hidup harus mengerti, pengertian yang benar. Bahwa hidup harus memahami, pemahaman yang tulus. Tak peduli lewat apa penerimaan, pengertian, pemahaman itu datang. Tak masalah meski lewat kejadian yang sedih dan menyakitkan. Biarkan dia jatuh sebagaimana mestinya. Biarkan angin merengkuhnya, membawa pergi entah kemana."
All to well, cara pandang gue sekarang memunculkan authentic happines tersendiri. Menurut Seligman (2002), meskipun masih banyak hal yang tidak dapat dikontrol, akan tetapi hal yang dapat kita kontrol adalah cara pandang. Masalah atau kejadian se-negatif apapun kalo kita bisa mengatur cara pandang kita menjadi positif dan menghasilkan persepsi positif, tentunya hal itu akan kita anggap menjadi hal biasa dan tidak menyulitkan hidup kita.
Ketika ada kesalahan atau kejadian buruk di masa lalu, maka jangan mengutuk semua hal di masa lalu. Cukup satu, salahkan cara pandangmu yang salah di masa lalu. Fokus pada hari ini untuk mengubah cerita di hari esok. Jangan pernah menutup diri dari pengalaman masa lalu! Karena, sesungguhnya masa lalu lah yang menghadirkan cerita hidupmu di hari ini. Ketika masa lalu mu berbeda tentu cerita dihari ini juga berbeda, right? Menyalahkan dan mengutuk kesalahan lo di masa lalu sama saja seperti menyalahkan dan mengutuk keputusan dirimu sendiri di masa lalu. Terima lah dengan ikhlas kesalahan atau kekonyolan di masa lalu atau kejadian yang telah terjadi. Tapi, jangan pernah menerima KESALAHAN DALAM CARA MEMANDANG.
No comments:
Post a Comment